blank
Bupati Blora, Djoko Nugroho (tengah), didampingi Plt Kepala Dinkes, Lilik Hernanto (kanan), dan Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Blora, Purwadi Setiyono (kiri), mengumumkan adanya tiga kasus baru Covid-19. Foto : SB/Wahono

BLORA (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Jawa Tengah, kembali mengumumkan secara terbuka perkembangan covid-19 dengan data terbaru tambahan tiga kasus, total warga yang tertular virus corona jadi 24 orang.

Perkembangan persebaran covid-19 tersebut, dibeber langsung Bupati Djoko Nugroho dari Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 yang bermarkas di kantor Setda setempat, Selasa (26/5/2020).

Menurut Djoko Nugroho, penambahan tiga kasus warga Blora positif tertular covid-19 itu, telah terkonfirmasi berdasarkan pemeriksaan Swab-Lab polymerase chain reaction (PCR) yang diterima Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.

Baca Juga: Corona Belum Mereda, Selanjutnya..?

“Jadi sekarang totalnya ada 24 positif covid-19,  sementara 19 orang dirawat, tiga meninggal dan dua orang sembuh,” terang Bupati Blora.

Dibeber juga jumlah rapid-test reaktif juga terus bertambah yang saat ini mencapai 75 orang, yakni sebagai langkah antisipasi dini pencegahan persebaran virus corona, tambah Djoko Nugroho.

Selanjutnya hasil rapid test reaktif nantinya akan dilakukan pengambilan Swab test untuk memastikan Covid-19 atau virus lain, dengan harapan tidak ada lagi tambahan kasus covid-19 yang dialami warga Blora, tambahnya lagi.

“Ayo tetap patuhi protokol kesehatan, ikuti imbauan pemerintah dan harus terus berdoa untuk kesehatan bersama,” pesan mantan Dandim Rembang ini.

blank
Inilah data hasil monitoring pesebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Blora berdasar data yang dikeluarkan oleh Pemkab setempat, Selasa (26/5/2020). Foto : SB/Wahono

Terbanyak Klaster Temboro

Di tempat yang sama, pejabat pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Blora, Lilik Hernanto, menjelaskan terkait penambahan tiga kasus baru covid-19 berasal dari klaster Temboro (santri Blora yang mondok di Magetan, Jatim, Red).

Dijelaskan Lilik, dari 24 warga Blora positif covid-19 berdasar Swad-Lab real time PCR itu tersebar di  delapan dari 16 kecamatan di Kabupaten Blora, terbanyak Kecamatan Jati (8), Kota Blora  (5)  dan Kunduran (3) kasus.

Selebihnya di Kecamatan Cepu (2) kasus, Kradenan (2), Ngawen (2), Jepon (1),  Todanan (1). Sednakgan untuk rapid test reaktif (pisitif), tersebar di 16 kecamatan di Kabupaten Blora.

Lilik Hernanto menerangkan, dari 24 kasus positif covid-19, klaster Temboro sebanyak 15 kasus, disusul kassus pertama Perumda Blora telah menularkan kepada empat pasien sehingga ada lima klaster di Perumda.

Sisanya, lanjut Plt Kepala Dinkes Blora, satu kasus Singget dari RS Purwodadi Grobogan, satu kasus Tegalgunung dengan pengorbit diabetes melitus,  satu kasus Kentong Cepu dari Jakarta, dan satu kasus dari Ngawen dengan TBC kronis.

Bila dilihat dari segi usia, dari 24 kasus ini sebanyak 70,83 persen berusia dibawah 35 tahun. Usianya mulai 13 hingga 30 tahun yang kebanyakan santri Temboro (Jatim) yang pulang ke keluarganya di Blora.

“Mereka para santri itu masih muda, kmai berharap daya tahan tubuhnya baik dan bisa segera sembuh,” harap Lilik Hernanto.

Kemudian untuk rapid-test reaktif, menurut Lilik Hernanto dalam rapid-test massal di pasar, swalayan, dan Alun-alun beberapa hari  lalu diperoleh tambahan 31 orang reaktif.

“Ke depan akan kami lakukan rapid test massal lagi di fasilitas umum, seperti Pasar Ngawen dan Pasar Randublatung, jadwalnya ya secepatnya saja,” kata Lilik Hernanto.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Blora, Purwadi Setiyono, menyampaikan Pemkab Blora menyampaikan terimakasih kepada donatur, organisasi dan komunitas telah menyalurkan bantuannya ke Posko GTPP Covid-19 Kabupaten Blora.

“Banyak bantuan berupa APD, obat-obatan, dan peralatan cuci tangan. Semuanya langsung kita salurkan, dan Posko tetap buka menerima bantuan,” pungkas mantan Kepala Dindukcapil Kabuoaten Blora.

Wahono-trs