blank
Arisma, pelajar yang sudah dinyatakan sembuh dari covid-19. Ia pernah merasakan beratnya hidup dikuclkan hingga ia nyaris putus asa.

JEPARA(SUARABARU.ID) – Adanya keluhan dikucilkan tetangga dan bahkan saudara   dari  pasien yang telah dinyatakan positif covid-19 maupun baru  dinyatakan reaktif positif setelah dilakukan  rapid test, menunjukkan kurangnya kesadaran dan pengetahuan warga.

Padahal siapapun bisa terinfeksi oleh virus corona jika tidak  hati-hati dan tidak mengikuti protokol kesehatan. Karenanya pasien jangan dikucilkan atau di bully  karena justru akan menurunkan daya imunitasnya karena stres atau tertekan. Harusnya kita memberi dukungan, suport dan doa.

blank
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jepara, dr Fakhruddin.

Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19, dr Fakhruddin saat diminta tanggapannya banyaknya  keluhan warga PDP, ODP, reaktif positif dan positif  Covid-19 yang merasa dikucilkan tetangga dan bahkan saudaranya.

Baca Juga: Pemenang Kompetisi Creative from Home di Jepara: Harusnya Kompetisi Sering Digelar

Ada juga  yang  di bully di media sosial, termasuk yang identitasnya disebarkan secara luas di media sosial yang  dilarang oleh peraturan perundang-undangan.

Dijelaskan oleh Fakhruddin, penyebab Covid-19 adalah virus   SARS-CoV-2. Untuk mengetahui ada tidaknya virus tersebut ditubuh kita ada beberapa metode diantaranya adalah RDT (Rapid Diagnostic Test) atau rapid test. “Ini  adalah pemeriksaan untuk skrining adanya antibodi yang timbul setelah terinfeksi. Hasil rapid test reaktif atau positif menandakan bahwa orang yang diperiksa pernah terinfeksi virus Corona.

RDT itu tes cepat untuk skrining atau  deteksi awal  adanya zat imun atau antibodi yang timbul akibat infeksi virus. Jadi  tidak spesifik untuk SARS-CoV-2. “Bisa jadi antibodi virus corona yang lain yang terdeteksi,” ujar Faklhruddin.

Karena itu jika  hasil rapid test reaktif, jangan panik dulu. “Antibodi yang terdeteksi pada rapid test bisa saja merupakan antibodi terhadap virus lain atau coronavirus jenis lain. Bukan yang menyebabkan COVID-19 atau SARS-CoV-2. Sebab ada banyak jenis virus corona” ujar Fakhruddin.

Baca Juga: Ditemukan Lagi di Jepara 2 Orang Reaktif Covid-19

Pasien yang reaktif RDT, bisa jadi hasil swab PCR nya tidak terkonfirmasi Covid19  atau dengan kata lain negatif Covid19, tambahnya

Karena itu untuk memastikan apakah dalam tubuh seseorang terdapat   infeksi SARS-CoV-2, maka  perlu dilakukan pengambilan swab untuk tes PCR.  “Pemeriksaan PCR pada Covid-19 adalah untuk mendeteksi langsung keberadaan virus SARS-CoV-2,” tambah Fakhruddin.

Menurut Fakhrudin, apapun jenis virusnya, kuncinya tetap daya tahan tubuh. Oleh sebab itu anjuran untuk menjaga  gizi, vitamin, istirahat,  selalu bahagia dan semangat, jangan sampai menularkan kepada yang lain,  jaga jarak, patuh pakai masker dan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir merupakan daya tangkal penyebaran covid.

Hadepe / Ulil Abshor

blank

blank

blank

blank

blank