blank
Air dari Bengawan Solo masuk boster barat Kecamatan Cepu. Selanjutnya air dipompa ke Gudang Banyu di Jiken untuk didistribusikan ke pelanggan di Kecamatan Jiken, Jepon, dan Kota Blora. Foto : SB-Wahono

BLORA (SUARABARU.ID) – Khabar bagus datang dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Amerta Blora, Jawa Tengah, karena Lebaran 1441 Hijriyah kali ini, air baku dinilai cukup dan siap melayani dengan baik pelanggannya.

Berbeda dengan perayaan Lebaran tahun-tahun sebelumnya, perusahaan milik Pemkab Blora itu harus menggilir pelanggan, bahkan banyak yang tidak terlayani lantaran stok air baku menipis bersamaan datangnya musim kemarau.

“Kami berusaha melayani pelanggan dengan baik, khususnya pada Lebaran Idul Fitri ini, karena stock air baku cukup,” beber Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Amerta Blora, Yan Riya Pramono, Kmais (21/5/2020).

Dijelaskan Yan Riya, saat ini PDAM yang dikelolanya melayani sebanyak 19.046 sambungan rumah (pelanggan), tersebar di 11 dari 16 kecamatan yang ada di kabupaten penghasil kayu jati tersebut.

Pelanggan tersebut, lanjutnya,  terbanyak ada di Kecamatan Cepu (6.288), Kota Blora (4.126), Randublatung (3.191), Kunduran (1.359), Ngawen (1.175), Jepon (488), Sambong (265), Jiken (350), Kedungtuban (7680, Menden (729) dan Todanan (307).

Untuk menyuplai air ke para palanggan, menurut Yan Riya, saat ini PDAM menyiapkan air baku 287 liter perdetik yang diambil dari 12 titik sumber air Bengawan Solo, Waduk Tempuran, Kali Ngampel dan sumber Kajar.

Mengalir Pagi

Sumber lain, seperti Sendang Kajengan dan Waduk Bentolo di Kecamatan Todanan serta air baku dari sumur-sumur dalam seperti di Kecamatan Kradenan, Kecamatan Randublautng serta Kecamatan Kedungtuban.

“Stock air baku kami dapat dari dari SPAM Bengawan Solo, Waduk Tempuran, Kali Ngampel, Kajar, Kajengan dan sumur-sumur dalam,” jelas Dirut) PDAM Tirta Amerta Blora.

Diakui Yan Riya Pramono, pihaknya belum mampu melayani air selama 24 jam penuh seperti pelanggan di perkotaan seperti Cepu dan Kota Blora. Pelanggan lokasi yang jauh seperti di Plotot air hanya bisa mengali pagi hari.

“Kemampuan layanan maksimal kami masih belum sesuai harapan, ini karena fasilitas dan kapasitas yang dimiliki PDAM Blora masih terbatas,” jelasnya melalui sambungan telepon.

Diberitakan sebelumnya, Kabupaten Blora mendapat  bantuan dari pemerintah pusat berupa proyek sistem penyediaan air minum (SPAM), dibawah Kementrian Pekerjaan Umum (PU) dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya

Proyek multi year yang mulai digarap sejak 2014 lalu melintasi lima kecamatan (Cepu, Sambong, Jiken, Jepon, Blora ) dilengkapi menara air di Jiken fungsinya untuk distribusi di tiga kecamatan, Jiken, Jepon, dan Kota Blora.

Tidak hanya pembangunan jaringan pipa sepanjang 42 kilometer, proyek SPAM juga membangun intake di pinggir Sungai Bengawan Solo di Cepu, air dipompa di unit pengolahan yang ada belakang kantor PDAM Cepu.

Setelah air diolah, dipompa masuk ke unit boster yang dibangun di barat Kota Cepu, selanjutnya air dipompa lagi ke menara baru di timur Jiken untuk ditribusikan ke rumah-rumah warga Kecamatan Jiken, Jepon, dan Kota Blora.

Proyek sangat strategis menelan dana sekitar Rp 130 miliar tersebut,  dilaksankan kontraktor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Hutama Karya, diproyeksikan mampu beroperasi dengan kapasitas 200 liter/detik.

Air didistribusikan ke Kota Blora melalui pipa transmisi diamter 450 mm sampai dengan booster pump-01 di barat Cepu. Dari lokasi ini terus didorong ke Blora dengan pipa trasmisi berdiameter 350 mm melalui booster pom-02 di Cabak.

Wahono-trs