blank
Kartunis Koesnan Hoesie menyerahkan lukisan karikatur yang diterima Gubernur Ganjar Pranowo. Lukisan itu digambar beberapa saat sebelum diserahkan. Foto: wied

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kartunis senior Koesnan Hoesie hadir di Panggung Kahanan, Puri Gedeh, kompleks rumah dinas gubernur di Jalan Gubernur Budiono, Gajahmungkur, Semarang, Rabu petang (20/5).

Sementara beberapa penyair membacakan puisi, Hoesie tampak asyik melukis di sebuah meja yang ada di lapangan tenis Puri Gedeh yang biasa digunakan untuk pementasan bertajuk Panggung Kahanan sejak sekitar sebulan lalu.

Hoesie adalah kartunis senior yang sudah berkarya sejak akhir tahun 70-an, dengan menjadi kartunis di Mingguan Bahari terbitan Semarang. Kemudian dia bergabung menjadi kartunis di koran sore Wawasan.

blank
Koesnan Hoesie sedang melukis karikatur Gubernur Ganjar Pranowo. Foto: wied

Selain sebagai kartunis di Wawasan, Hoesie juga banyak berkarya untuk berbagai egiatan festival kartun baik di lokal Semarang dan Jateng, nasional, bahkan internasional. Bahkan beberapa karyanya mendapatkan penghargaan berskala internasional.

Karya-karyanya selain berbentuk kartun juga karikatur, terutama gambar-gambar tokoh. Sudah banyak sekali tokoh di negeri ini yang dilukisnya, baik karena keinginannya melukis tokoh itu maupun ada yang memesan.

Rabu sore itu, Hoesi melukis karikatur Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng. “Wah saya mendadak diundang untuk hadir ke sini. Saya pun mempersiapkan untuk menggambarkan suasana panggung kahanan. Ternyata oleh Timur Sinar Suprabana saya diminta melukis Pak Ganjar,” katanya.

Karena mendadak itu pula, saat menyerahkan lukisan pada Gubernur Ganjar Pranowo, Hoesie minta maaf. “Maaf, alat-alat yang saya bawa keliru, jadi gambarnya juga agak melorot,” kata Hoesi kepada Ganjar.

Dimintai tanggapan tentang keberadaan panggung kahanan ini, Hoesie menyebut, hal ini sangat baik untuk menumbuhkan empati bagi siapa saja yang membutuhkan perhatian dan bantuan.

Gubernur Ganjar yang dimintai komentar oleh pembawa acara atas lukisan karikatur itu, dengan tersenyum berucap singkat, “Terima kasih!”

Widiyartono R