blank
Anggota DPRD Jateng Nur Khabsyin (kanan) saat menyerahkan santunan untuk anak yatim dengan cara berkeliling kampung. foto:Suarabaru.id

KUDUS  (SUARABARU.ID) – Anggota DPRD Jawa Tengah, Nur Khabsyin harus berkeliling dari kampung ke kampung untuk membagikan santunan yatim yang dibagikannya dalam bulan Ramadhan ini. Upaya tersebut dilakukan mengingat situasi pandemi Corona ini tak memungkinkan mengumpulkan banyak orang dalam satu tempat.

“Ya akhirnya, saya sendiri yang harus muter keliling kampung untuk membagikan santunan bagi anak yatim piatu,”kata Khabsyin, Jumat (15/5).

Dikatakan Khabsyin, pembagian santunan bagi anak yatim piatu merupakan kegiatan rutin yang digelarnya setiap bulan Ramadhan. Hanya saja, karena situasi pandemi, kegiatan yang dilakukan berbeda.

Jika di tahun-tahun sebelumnya, pembagian santunan dilakukan melalui acara buka puasa bersama, kini kata Khabsyin, dirinya lebih memilih bersilaturahmi secara langsung ke rumah-rumah penerima.

“Kegiatan ini sudah ke 11 kalinya yang saya lakukan semenjak jadi anggota dewan. Dan tahun ini yang paling berbeda,”kata politisi asal PKB tersebut.

Dikatakan Khabsyin, santunan yang dibagikan ini merupakan titipan dari kawan-kawannya untuk anak yatim. Khabsyin mengaku hanya sebagai mediator yang menyalurkan bantuan tersebut.

Silaturahmi 

Setidaknya ada 150 orang anak yatim dimana 100 orang diantaranya berasal dari Kudus. Sementara, sisanya berasal dari Demak dan Jepara.

Saat ini, kata Khabsyin, dirinya sudah mengunjungi beberapa wilayah diantaranya Kecamatan Bae, Jati, Mejobo dan Undaan, Kudus, serta Jepara di Kecamatan Pakisaji, dan Kecamatan Kembang. Menurut Khabsyin, pembagian juga akan dilanjutkan ke beberapa wilayah lain di Kabupaten Kudus serta Demak.

“Pembagian masih akan berlanjut. Saat bersilaturahmi, kami juga membawakan makanan untuk berbuka puasa,”tandasnya.

Dikatakan, pembagian santunan dengan cara silaturahmi langsung ini juga bermanfaat bagi dirinya sebagai anggota dewan. Sebab, dengan turun langsung ke masyarakat, Khabsyin mengaku bisa tahu secara langsung bagaimana kondisi riil masyarakat saat ini.

“Di lapangan, saya banyak menemui anak yatim yang ibunya tidak punya pekerjaan, rumahnya masih ngontrak hingga ibunya masih ikut mertua. Bahkan ada anak yatim piatu yang harus diasuh pamannya karena kedua orang tuanya meninggal. Jadi, kondisi mereka memang layak dibantu terutama soal pendidikannya,”tandasnya.

Khabysin berharap, kegiatan ini sekaligus membantu pemerintah menanggulangi dampak ekonomi pandemi Covid-19. Sebab, selama pandemi, banyak kelompok masyarakat yang kehilangan pekerjaan atau mengalami penurunan pendapatan.

“Akibatnya, banyak donatur yatim piatu yang kini mandeg akibat usahanya terdampak Corona. Oleh karena itu, santunan ini saya harap bisa sedikit menggembirakan para anak yatim piatu dalam menyambut lebaran,”tandasnya.

Tm-Ab