blank
Petugas melakukan simulasi pelayanan drive thru dalam pengecekan swab.

SUKOHARJO (SUARABARU.ID) – Ternyata biaya tes swab untuk memastikan seseorang positif corona atau tidak, cukup mahal. Sekali tes, biaya yang dibutuhkan adalah Rp 1,5 juta.

“Biaya tes swab untuk memastikan seseorang positif atau tidak memang cukup mahal. Sekali tes biayanya sekitar Rp1,5 juta dan jadi tanggungan daerah. Tetapi kalau rapid tes biayanya sekitar Rp200 ribu,” jelas Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati.

Untuk memastikan seseorang positif atau tidak, seorang pasien minimal tes swab sebanyak empat kali. Dua di awal dan dua di akhir. Yaitu sejak hari pertama diketahui positif, pada hari ke-12 dan hari ke-14 dilakukan tes swab untuk evaluasi. Jika hasil tes swab pada hari ke-12 dan hari ke-14 tersebut negatif, maka pasien dinyatakan sembuh.
Menurut Yunia, selama ini penanganan Corona di Kabupaten Sukoharjo bisa berjalan cepat dan maksimal karena didukung anggaran yang memadai. Sehingga, pelaksanaan tes swab untuk memastikan seseorang positif atau tidak bisa cepat dilakukan karena anggaran sudah disiapkan meski cukup mahal.

Karena itu, tidak heran jika semakin sering digelar rapid tes dan tes swab, jumlah pasien positif di Kabupaten Sukoharjo terus naik. Namun di satu sisi hal itu juga bagus terhadap penanganannya, sebab tim akan bergerak cepat jika ada salah satu warga yang positif.

“Jadi begitu ada yang positif, kami langsung bergerak untuk melakukan tracking. Pasien yang bersangkutan berhubungan dengan siapa saja. Sejauh ini yang tertinggi memang berasal dari klaster Gowa yang jumlahnya sebanyak 18 orang. Saat ini kami juga masih menunggu hasil dua swab dari pasien klaster tersebut,” terang Yunia.

Di Kabupaten Sukoharjo sendiri, hingga tanggal 12 Mei petang ini,  jumlah kasus positif sebanyak 51 kasus. Kasus positif tersebar di enam kecamatan dimana kasus terbanyak ada di Kecamatan Grogol 20 kasus, Mojolaban 10 kasus, Kartasura delapan kasus, Baki tujuh kasus, Nguter lima kasus, dan Kecamatan Bendosari satu kasus. Untuk pasien sembuh hingga saat ini sebanyak 12 orang dengan empat kasus meninggal. (soes)