blank
Dengan menggunakan masker, dua bocah perempuan ini datang untuk mengambil boneka dari rumah baca asuhan Yulianto. Foto : Hana Eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Dampak covid-19 juga menyebabkan Rumah Baca Bintang di Kecamatan Karangrayung sepi. Anak-anak yang biasanya main ke rumah baca milik Yulianto itu, kini tak lagi datang karena adanya anjuran pemerintah untuk physical distancing atau jaga jarak.

Yulianto sendiri tahu, kondisi anak-anak mudah bosan. Bahkan, pada saat penerapan belajar di sekolah sudah dilakukan sejak adanya pandemi covid-19.

Karena itu, ia justru membagikan ratusan koleksi boneka yang berada di Rumah Baca Bintang itu. Anak-anak diperbolehkan mengambil sesuka hatinya. Tentu saja, mereka datang dengan tetap mengindahkan aturan protokoler kesehatan.

“Sebenarnya boneka-boneka itu merupakan koleksi Rumah Baca Bintang dikenal dengan nama Boneka Pustaka, karena selain memiliki koleksi buku-buku bacaan, juga memiliki koleksi boneka yang jumlahnya mencapai ratusan.”

“Sebenarnya, boneka-boneka itu biasa digunakan anak-anak untuk bermain saat berkunjung ke rumah baca seusai membaca agar tidak merasa jenuh. Dengan adanya boneka-boneka itu juga menjadi daya tarik tersendiri anak-anak dan orang-orang untuk datang ke rumah baca bintang,” jelas Yulianto, Selasa (5/5/2020).

blank
Yulianto sibuk membersihkan boneka-boneka yang akan dibagikannya itu. Foto : Hana Eswe.

Dikatakan Yulianto, sebagian besar boneka dan buku-buku ini merupakan koleksi pribadi pengelola yang dibelinya dari kantong pribadi sejak tahun 2011. Ia yang juga penggiat literasi ini juga gemar mengoleksi boneka-boneka beraneka macam jenis dan ukuran. Selain itu, boneka-boneka diperolehnya dari donatur dan teman-temannya sebagai hadiah.

“Mengingat jumlahnya yang cukup banyak, saya sadar bahwa rasanya tidak mungkin jika boneka-boneka itu hanya sekedar sebagai bahan koleksi. Jadi, saya waktu itu s merelakan untuk dimainkan oleh anak-anak dan siapa saja yang datang untuk membaca buku dan memainkannya,” jelasnya.

Namun, situasi dan kondisi seperti saat ini dimana anak-anak hanya belajar di rumah saja. Keprihatinannya memuncak ketika ia melihat anak-anak tidak bisa bermain karena harus di rumah saja sesuai himbauan pemerintah terkait pandemi corona.

Agar anak-anak di sekitarnya tidak bosan, ratusan boneka-boneka dan buku koleksi rumah baca yang telah lama dikumpulkan diberikan kepada anak-anak. Tentu saja, tujuannya untuk dapat dimainkan di rumah masing-masing dan menghindari kejenuhan saat belajar di rumah.

“Saya lebih baik kehilangan berbagai boneka-boneka koleksi rumah baca untuk dimainkan anak-anak di rumah masing-masing. Dari pada melihat mereka sedih karena harus berada di rumah saja. Dan saya rasa, ini adalah saat yang tepat untuk berbagi kepada sesama dengan cara yang seperti ini,” jelas Yulianto.

Adanya pembagian boneka secara cuma-cuma ini membuat anak-anak senang. Janeta, misalnya. Ia mengaku rindu belajar di sekolah. Namun, adanya corona ini, ia merasa sedih tidak bertemu teman-temannya.

“Tidak bisa masuk sekolah dulu karena ada corona. Sedih tidak bisa ketemu teman-teman. Boneka ini nanti buat main di rumah sama adik saya,” kata Janeta.

Rencana 200 Buku

Selain boneka, Yulianto juga akan membagikan 200 buku koleksi rumah baca ini untuk mereka yang tidak mendapatkan boneka. Namun, untuk pelaksanannya belum dipastikan lagi.

“Untuk saat ini boneka yang sedang dibagikan. Rencananya saya juga akan bagikan sekitar 200 buku ke anak-anak yang belum kebagian boneka. Tetapi, belum tahu tempat yang paling banyak anak-anak. Kemarin baru saja fokus melakukan pengecekan suhu tubuh warga sekitar dan membagikan masker,” pungkasnya.

Hana Eswe-Wahyu