blank

MUSIM corona seperti sekarang ini menjadikan banyak hal berubah, dan bahkan sangat luar biasa. Pembatasan berupa social distancing yang kemudian berkembang menjadi physical distancing, menjadikan pertemuan orang satu dengan yang lain menjadi sangat terbatas.

Bahkan, dengan ketentuan kerja dari rumah untuk karyawan perusahaan tertentu, makin menjadikan sesama teman kerja pun tak bisa bertemu secara fisik.

Untunglah perkembangan teknologi saat ini sudah sangat luar biasa. Maka, meskipun masing-masing karyawan tidak berada di kantor, pekerjaan pun tetap bisa diselesaikan dari rumah, secara daring atau dalam jaringan (online).

Yang juga tidak terhindarkan bagi perusahaan atau kantor adalah kegiatan rapat yang selalu ada, baik mungguan, bulanan, atau rapat-rapat khusus. Seperti halnya perusahaan tempat Djo Koplak bekerja. Meski sedikit berguncang, tetapi perusahaan tetap berjalan.

Djo termasuk karyawan yang harus bekerja dari rumah. Bagi karyawan yang di bagian produksi saja yang tetap masuk, itu pun dibuat sistem piket, seminggu hanya masuk tiga hari bergantian dengan teman lainnya.

Sedangkan untuk urusan meeting atau rapat diputuskan dengan video conference. Sudah disampaikan oleh pimpinan, meskipun rapat diikuti oleh karyawan yang sebagian besar di rumah, tetapi harus berpakaian sopan seperti halnya kalau sedang bekerja.

Pada saat yang ditentukan, digelarlah meeting online dengan video conference itu. Semua siap di rumah dengan laptopnya, dan tentu saja ponsel masing-masing. Semua harus dipastikan, jaringan internet tidak ada hambatan.

Meeting pun berjalan lancar, dan tetap serius seperti suasana rapat di kantor. Yang membedakan hanya peserta tidak berhadapan secara fisik, di depannya hanya laptop dan ponsel. Akhirnya pimpinan menutup rapat, dan mempersilakan peserta untuk bekerja seperti biasa, di rumah.

Begitu rapat ditutup, peserta memang tidak langsung mematikan ponsel atau laptopnya. Begitu pula dengan Djo, yang langsung saja pergi meninggalkan meja. Sementara teman-temannya masih menghadap laptop. Tiba-tiba Jeng Cuplis, salah satu karyawati yang ikut meeting online itu berteriak, “Lho…. lho…. itu Djo kok……..

Pongkring yang juga masih monitor kaget tapi langsung ngakak. Bagaimana tidak, Djo Koplak meninggalkan meja kerjanya hanya mengenakan kemeja dan celana dalam saja. Rupanya Djo berpikir, yang tertangkap oleh kamera kan cuma bagian atas. Sehingga dia tidak memakai celana panjang. Tetapi dia lupa, ponsel dan laptopnya belum dimatikan, dia ngelotor. Sementara teman-temannya masih monitor.

Beberapa waktu kemudian Djo ditelepon oleh Pongkring. “Djo kan sudah diingatkan pakai pakaian sopan, lha kok kamu rapat pakai celana dalam doang. Semua peserta meeting melihat kamu. Bisa jadi bakal ada SP dari pimpinan,” kata Pongkring.

Djo Koplak pun merasa begitu besar kemaluannya…. eh rasa malunya.

Widiyartono R.