blank
Penyerahan APD oleh Ketua KORPRI Kabupaten Jepara, Edy Sujatmiko, S.Sos, MM, MH. (Foto: Hadepe)

JEPARA(SUARABARU.ID) –  Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Kabupaten Jepara telah menyerahkan bantuan 210 Alat Pelindung Diri (APD) jenis baju hazmat untuk 21 puskesmas yang ada di Jepara.

Sebab para petugas medis yang bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan tahap pertama ini merupakan  garda terdepan penanggulangan covid-19 yang langsung bersentuhan dengan pasien.

blank
Ketua KORPRI Kab.Jepara, Edy Sujatmiko, S.Sos, MM, MH. ( Foto : Hadepe)

Penyerahan bantuan tersebut dilakukan secara simbolis   oleh Ketua KORPRI Kabupaten Jepara, Edy Sujatmiko  serta wakil Ketua Junaidi kepada  Kepala Puskesmas Jepara dan Tahunan. Penyerahan bantuan yang dilakukan di teras kantor Bupati Jepara ini disaksikan oleh  para pengurus KORPRI Kabupaten Jepara.

Pada kesempatan tersebut Edy Sujatmiko menjelaskan, kebutuhan APD seluruh fasilitas kesehatan mulai rumah sakit, puskesmas,  poliklinik hingga tim pemulasaraan jenazah    setiap bulan mencapai sekitar 20.000 pcs.

“Namun secara ideal kebutuhan tersebut belum dapat dipenuhi seluruhnya. Bukan karena tidak ada uang, tetapi  sulit mendapatkan APD  karena terjadi kelangkaan. Namun paling tidak kebutuhan minimal telah dapat tercukupi ,” ujar Edy Sujatmiko yang juga  menjabat sebagai Sekda Jepara.

Pada kesempatan tersebut Edy Sujatmiko juga menyampaikan rasa hormat dan apresiasinya kepada seluruh petugas medis, non medis yang berada disemua fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Jepara serta tim pemulasaraan jenasah.

“Mereka bukan saja telah melaksanakan tugas profesinya dengan baik, tetapi juga tugas kemanusiaan yang beresiko. Sebab banyaknya petugas medis di daerah lain yang tertular oleh pasien  yang dilayani ,” ujarnya.

blank
Wakil Ketua KORPRI Kab. Jepara, Drs Junaidi saat menyerahkan bantuan APD (Foto : Hadepe)

Jaga Petugas Medis

Oleh sebab itu ia mengajak seluruh warga masyarakat untuk ikut menjaga para petugas medis yang ada. “Caranya dengan memberikan informasi secara jujur sejak awal, baik menyangkut keluhan maupun riwayat perjalanan.

Jika kita jujur, para petugas medis ini tidak akan menolak memberikan pelayanan, tetapi mereka  bisa melakukan antisipasi sejak awal agar tidak tertular, seandainya pasien yang akaan diobati telah terpapar virus corona,” ungkapnya.

Ditambahkan oleh Edy Sujatmiko, saat ini dengan penduduk Jepara sebanyak 1,2 juta jiwa, dikota ini terdapat 200 orang dokter. Dengan demikian rasionya seorang dokter di Jepara melayani 6.000 orang lebih.

Jumlah ini dapat semakin meningkat, jika dihitung dengan jumlah dokter yang  memberikan pelayanan pada tahap pertama, baik yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan maupun yang sedang praktik.  Jumlahnya bisa seorang dokter melayani 20.000 orang lebih. Jika ada satu orang dokter yang sakit, maka yang dirugikan dan tidak dapat dilayani mencapai jumlah itu.

Hadepe  

blank

blank

blank