blank
Olah TKP lokasi tewasnya Parmin di unit MCB listrik untuk saluran pompa air dan jebakan tikus area persawahan Berjo, Desa Kemantren, Kecamatan Kedungtuban, Blora. Foto : SB/Hms-Resbla

BLORA (SUARABARU.ID) – Listrik sawah kembali memakan korban warga Kedungutuban, Blora, Jateng. Jika Rabu (22/4/2020), Yasir (55) tewas tesengat listrik jebakan tikus. Kali ini, Parmin (65), meninggal kesetrum listrik pompa air sawah.

“Korban tewas tersengat listrik sawah bernama Parmin, petani warga Desa Kemantren, Kecamatan Kedungtuban,” jelas Kapolres Blora AKBP, Ferry Irawan melalui Kapolsek Kedungtuban, Iptu (Pol) Suharto, Selasa (28/4/2020).

Lokasi ditemukannya korban meninggal, lanjutnya, di area sawah Berjo, Desa Kematren, Kecamatan Kedungtuban, Blora, Jawa Tengah. Listrik itu berfungsi untuk pompa air dan jebakan tikus.

blank
Anggota Polres Blora yang bertugas di Polsek kedungtuban, melakukam  evakuasi jenazah Parmin  (55), warga  Desa Kemantren, Kecamatan Kedungtuban, Blora, tewas tersengat listrik jebakan tikus. Foto : SB/Hms-Resbla.

“Kami sudah melakukan olah TKP, meminta keterangan saksi, dan melakukan evakuasi terhadap korban,” tambah Iptu Suharto.

Menurut Kapolsek Kedungtuban, seperti hari-hari sebelumnya Parmin ke sawah untuk mengecek tanaman padinya, kali ini untuk memastikan tanaman padinya sudah cukup air atau belum.

Melihat tanaman padinya butuh ditambah air, Parmin menuju lokasi unit miniatur circuit breaker (MCB) untuk menyalakan listrik penopang pompa air untuk mengairi tanaman padinya di sawah, terang Kapolsek Kedungtuban.

Jebakan Tikus

Nahas, ketika tubuh korban dalam keadaan basah menyalakan stop kontak (MCB) PLN untuk sumur Sibel, tanpa disadari MCB tersebut terdapat saluran kabel listrik terbuka untuk jebakan tikus.

Menurut Iptu Suharto, saat listrik pada MCB sudah menyala,  tidak  sengaja tangan kanan korban menyentuh kabel jebakan tikus satu jalur untuk pompa air, korban tersengat aliran listrik dan terjatuh.

Mendengar suara gaduh, Lamin (47), warga Desa Kemantren yang saat itu berada di sawah tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP), datang mendekat melihat kobran sudah dalam kondisi tewas dengan tubuh membujur kaku.

Seketika itu juga, Lamin berteriak minta tolong yang didengar Listari (51), warga Desa Kematren. Selanjutnya kedua tetangga korban mememberitahukan kejadian itu kepada perangkat desa, tambah Kapolsek Iptu Suharto.

Mendapat laporan perangkat Desa Kemantren, anggota Polsek Kedungtuban langsung meluncur ke lokasi, disusul tim medis dari Puskesmas setempat untuk melakukan pemeriksaan medis.

Salah satu petugas medis Puskesmas Ketuwan, Sri Warsiti, menjelaskan tubuh korban terdapat luka tangan kanan dan anggota badan lainnya karena tersengat aliran listrik.

“Tidak ada tanda penganiayaan, korban murni meninggal dunia karena tersengat aliran listrik pompa dan jebakan tikus di sawah,” jelas Kapolsek Kedungtuban.

Setelah pemeriksaan rampung, anggota Polsek dan tim medis mengirim jenasah korban kepada pihak keluarga untuk dilaksanakan prosesi pemakaman di tempat pemkaman umum Desa Kemantren.

Diberitakan sebelumnya jebakan tikus kembali memakan korban. Kali ini, Rabu (22/4/2020), alat setrum tikus itu menyengat hingga tewas Yasir (55), warga Dukuh Wantah, Desa Jimbung, Kecamatan Kedungtuban, Blora, Jawa Tengah.

Sehari setelah Yasir (55) tewas kesetrum jebakan tikus, seorang remaja bernama Anto Surya Dwi Kurniawan (13), warga Desa Wadu, Kecamatan Kedungtuban, Kamis (24/4/2020), ditemukan tewas tenggelam di irigasi Bendung Mursyafa.

Wahono-trs