blank
Seorang mahasiswa UMS penerima bantuan  makan sahur dan berbuka puasa tengah mengambil Voucher di depan kantor  LazizMu UMS di komplek kampus 1 setempat. Foto: Dok/Bagus Adji

SOLO (SUARABARU) – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang tidak mudik selama bulan Ramadan mendapatkan perhatian khusus dari perguruan tinggi setempat terkait kebutuhan untuk makan sahur dan berbuka puasa. Melalui program Gerakan UMS Peduli Covid-19, mahasiswa perantauan ini bakal memperoleh bantuan berupa voucher Rp 10 ribu/sekali makan

“Pembagian voucher sudah berlangsung sejak kemarin. Nantinya mahasiswa tinggal menukar voucher untuk sahur dan berbuka puasa di warung yang sudah bekerja sama dengan Lazismu UMS,” kata Ketua LAZISMU UMS, Mahasri Shobahiya, M.Ag. di kampus setempat , Rabu (22/4).

Mahasri Shobahiya, M.Ag. mengatakan, minat mahasiswa yang tidak mudik untuk mendapatkan bantuan cukup besar. Mereka masih tinggal di kos, sebagai bentuk antisipasi pencegahan penyebaran virus covid19.

Sebanyak 363 mahasiswa diantara   640 peminat tervalidasi identitasnya dan berhak menerima bantuan. Diharapkan penerima bantuan bisa nyaman menjalankan ibadah puasa dan merasa tenang dalam menjalani pendidikan karena masa perkuliahan masih berlangsung meskipun secara daring.

Dalam melaksanakan program, penyelenggara bekerjasama dengan 10 warung sebagaimana direkomendasikan mahasiswa melalui pendaftaran online. Program yang berlangsung juga membawa manfaat bagi warung makan di sekitar kampus UMS.

“Tahap pertama, LAZISMU UMS memberikan voucer sebesar 10 ribu rupiah untuk satu kali makan, selama satu pekan dari tanggal 24 – 30 April 2020. Ada kemungkinan program diperpanjang pekan berikutnya jika dana sumbangan yang masuk mencukupi,“ terangnya.

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Kemahasiswan, Alumni dan Pengkaderan UMS Taufik Kasturi, S.Psi., M.Si., Ph.D, mengatakan, latar belakang program berkaitan banyaknya mahasiswa yang tidak mudik akibat wabah virus Corona. “Kita saling berbagi, terutama di bulan Ramadan. Ssetiap mahasiswa penerima bantuan, mendapatkan 15 voucher makan. Satu voucher senilai Rp 10.000,” bebernya.

Secara terpisah Vanda Yulita Eka Priyatna, seorang penerima bantuan mengatakan, program pemberian voucher sangat bermanfaat bagi mahasiswa perantauan yang tidak mudik. “Kami merasa sangat terbantu. Apalagi kita jauh dari kampung halaman. Tentu juga bisa menghemat pengeluaran kami,” tutur mahasiswa Teknik Kimia semester empat.

Bagus Adji -trs