blank
Gubernur Ganjar Pranowo

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Program restrukturisasi kredit yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di tengah wabah covid-19 dirasa sangat membantu. Meski begitu, banyak masyarakat yang mengeluh karena kesulitan memperoleh program itu.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, setidaknya ada 371 warga yang wadul padanya tentang susahnya mengajukan kerinanan kredit. Ia berharap, lembaga keuangan seperti perbankan, leasing dan lainnya tidak mempersulit warganya dalam mengajukan restrukturisasi.

“Program restrukturisasi kredit ini sangat membantu masyarakat. Sejak diluncurkan, sampai 16 April lalu sudah ada 72.699 nasabah di Jateng yang disetujui restrukturisasi kreditnya dengan jumlah kredit sebesar Rp6,8 triliun,” kata Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Selasa (21/4).

Meski begitu, laporan yang masuk tentang kesulitan mengakses kebijakan itu lanjut dia juga cukup banyak. Laporan itu masuk melalui akun media sosial pribadinya ataupun melalui kanal aduan Laporgub.

“Banyak yang mengadu ke saya, misalnya mas Saiful Anwar dari Banjarnegara. Sekarang dia nganggur karena tempat kerjanya tutup. Dia mengatakan ke saya bahwa sulit mengajukan keringanan kredit sepeda motor. Yang begini-begini ini harus dibantu, apalagi katanya, istrinya mas Saiful ini sebentar lagi melahirkan,” terangnya.

Untuk membantu masyarakat, Ganjar mengatakan telah menyediakan portal aduan dan konsultasi kredit di website kreditcenter.jatengprov.go.id. Selain itu, ia juga membuka kanal aduan di call center 0813-2516-3300 dan 0878-3477-7466.

“Silahkan ini dimanfaatkan agar masyarakat bisa berkonsultasi untuk mendapatkan keringanan kredit berupa penurunan suku bunga, perpanjangan jangka waktu kredit, pengurangan tunggakan pokok, pengurangan tunggakan bunga, penambahan kredit atau pembiayaan hingga konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara,” terangnya.

Tidak sendiri, pihaknya juga menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo), Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) dan Asosiasi perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI).

“Nantinya, konsultasi yang masuk dari masyarakat, akan kami tindaklanjuti dengan melibatkan pihak-pihak tersebut,” katanya.

Ganjar meminta seluruh masyarakat untuk tetap semangat dan berusaha survive di tengah pandemi covid-19 ini. Meski situasi semua sedang sulit, namun tidak boleh ada yang menyerah dengan kondisi ini.

“Mari tetap berusaha yang terbaik demi keluarga. Jaga kesehatan, selalu pakai masker,” tutupnya.

Hery Priyono