blank
STERILISASI : Warga Desa Kentong, Kecamatan Cepu, Blora, melakukan sterilisasi desanya dengan menyegel semua akses jalan masuk. Foto : SB/Ist.

BLORA (SUARABARU.ID) – Setelah bertahan sebagai daerah bebas (nihil) Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Jawa Tengah, Minggu (19/4/2020), mengumumkan kabupaten ini berstatus red zone (zona merah) virus corona.

Status tersebut dikeluarkan Pemkab, setelah ada satu warganya di Kecamatan Blora meninggal dunia, warga yang sempat dirawat di rumah sakit (RS) Mawardi Solo berjenis kelamin laki-laki itu, dinyatakan positif tertular virus corona.

Warga yang meninggal sebelumnya punya riwayat sakit ginjal, dan pernah periksa di beberapa dokter, sehingga dokter, tim medis, keluarga dan siapapun yang pernah kontak pertama dengan pasien dilakukan pemeriksaan rapid test.

“Sekarang Blora berstatus red zone atau zona merah, ini setelah ada satu warga meninggal dan positif tertular virus corona,” beber pejabat pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, Lilik Hernanto.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora itu, mengumumkan status zona merah kabupaten dengan 295 desa/keluarkan itu di media center Posko (GTPP) Covid-19, Minggu (19/4/2020) siang.

Sedangkan hasil rapid test secara umum di Blora, jelasnya, sejauh ini terdapat dua orang yang positif, namun keduanya belum bisa dikatakan positif tertular Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Tetap Tenang

blank
RAPID TEST : Jajaran tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blora melakukan pemiksaan rapid tes kepada keluarga yang positif Covid-19. Foto : SB/Ist.

Menurut Lilik Hernanto, rapid test itu sensitifitasnya baru 70 persen, jadi harus terkonfirmasi secara laboratorium berdasarkan swab test, agar pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) nanti bisa diketahui.

“Sedang Dilakukan swab test, sample segera akan kita kirim ke laboratorium di Yogyakarta atau Salatiga agar pemeriksaan PCR-nya bisa diketahui,” jelas jubir GTPP Covid-19 setempat.

Lilik Hernanto juga memberikan bahwa warga pendatang dari Jakarta yang pulang ke Desa Kentong, Kecamatan Cepu pada hari Kamis tanggal 16 April 2020, hasil rapid test memang positif.

Setelah dicek tim medis, ada bukti dari rumah sakit di Jakarta, lelaki itu pernah sakit di rumah sakit Jakarta dan sudah pulang, ketika itu diagnosanya bukan Covid-19, tapi sakit panas badan.

Tetapi dari hasil lab, leukositnya turun, sehingga tim Puskesmas kita aktif untuk mengambil rapid test dan hasilnya positif berdasarkan rapid test pertama. Namun pasien ini belum bisa dikatakan positif Covid-19.

“Langsung kami putuskan untuk  dirujuk ke RSUD Cepu, sekarang di ruang isolasi RSUD Cepu untuk dilakukan swab test, mudah-mudahan tidak Covid-19” harapnya.

Sementara keluarga, kerabat dan siapapun yang pernah kontak pertama dengan pasien yang kini diisolasi di RSUD  R. Soeprapto Cepu, dilakukan pememeriksaan rapid tes oleh  tenaga medis.

Meski Blora sekarang masuk zone merah, Pemkab bepesan agar masyarakat jangan takut berlebihan, tetap waspada karena dari diri sendirilah yang bisa menangkal virus corona.

Diberitakan kemarin, masyarakat Blora yang sempat merasa ayem dan lega setelah sebelumnya dinyatakan bebas virus Corona dan tidak termasuk zona merah, pada Sabtu (18/4/2020), mendapat kabar mengejutkan.

Warga kabupaten paling timur di Jateng itu dibuat geger, setelah muncul kabar adanya satu warga Desa Kentong, Kecamatan Cepu, Blora, yang diduga tertular Covid-19.

Warga kentong yang dikabarkan positif tertular virus Corona itu adalah pendatang atau pemudik asal Jakarta. Warga Desa Kentong itu sakit di Jakarta dan dijemput keluarganya dengan mobil pribadi.

blank
PEMAKAMAN : Prosesi pemakamanan pasien warga Blora yang tertulas virus corona dimakamkan oleh petugas dengan standar operasioan prosedrur (SOP). Foto : SB/Ist

Warga Desa Kentong yang disebutkan positif tertular Covid-19, adalah seorang laki-laki. Ini membuat warga Blora yang sebelumnya adem ayem menjadi gempar.

Laki-laki itu sebelumnya sudah sakit selama beberapa hari. Dia lalu dijemput pulang keluarganya dengan mobil pribadi.

Plt Kepala Dinkes Lilik Hernanto mengingatkan, jumlah kasus Covid-19 secara Nasional masih akan terus bertambah, sehingga masyarakat diminta untuk tetap tenang, waspada, dan menjaga pola hidup sehat dengan selalu jaga jarak.

”Hal penting lagi, jangan keluar rumah kalau tidak terlalu penting, memakai masker, dan cuci tangan pakai sabun,” pesannya.

Wahono-Wahyu