blank
Sejumlah anggota DPRD Wonosobo ketika mendengar penjelasan pengelola areal pemancingan di Waduk Wadaslintang. (Foto : SB/Muharno Zarka)

WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Wakil Ketua DPRD Wonosobo Agus Riyadi meminta wisata mancing di Waduk Wadaslintang Wonosobo segera ditutup secara total guna menghindari penyebaran dan penularan virus Corona.

Di masa pandemi global Covid-19 ini semua warga dimana pun berada diimbau tetap berada di rumah, menjaga tidak melakukan kontak fisik antarsesama dan menghindari kerumunan orang banyak.

“Pemancing di Waduk Wadaslintang lebih banyak berasal dari luar kota ketimbang warga setempat. Mereka berasal dari Solo, Semarang, Yogyakarta, Purwokerto, Jakarta, Bandung dan Wonosobo itu sendiri,” katanya, Kamis (9/4/2020) malam.

Politisi asal Cangkring Wadaslintang tersebut mengatakan hal itu ketika bersama sejumlah wakil rakyat di DPRD Wonosobo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tempat wisata air dan pemancingan Waduk Wadaslintang.

“Jika tidak ditutup bisa berbahaya. Sebab jumlah pemancing dari luar daerah bisa mencapai seribu lebih setiap harinya. Mereka berpotensi menyebarkan dan menularkan virus Corona saat bertemu banyak orang di areal pemancingan,” ujarnya.

blank
Areal wisata pemancingan di pinggir Waduk Wadaslintang Wonosobo. (Foto : SB/Muharno Zarka)

Banyak Pintu

Koordinator Wisata Air dan Pemancingan Waduk Wadaslintang Nurdin mengatakan sejak dua pekan lalu pihaknya sudah menerapkan kebijakan penutupan areal pemancingan bagi orang luar daerah karena adanya pandemi global Covid-19.

“Tapi masih ada beberapa pemancing yang bisa masuk ke pinggir Waduk Wadaslintang. Karena pintu masuk bagi pemancing tidak hanya satu tapi ada beberapa titik. Pemancing bisa masuk dari pintu mana saja,” sebutnya.

Saat ini, menurutnya, ada sekitar 400 lapak pemancingan di pinggir waduk. 50 lapak milik orang Kebumen dan 350 milik warga Wadaslintang. Setiap pemancing juga selalu dipantau kelompok pengawas lapangan agar tidak melanggar peraturan yang ada.

“Saya siap untuk menutup areal pemancingan selama wabah virus Corona ini berlangsung. Tapi tidak semua pintu masuk akses ke Waduk Wadaslintang menerapkan kebijakan yang sama. Ini yang bikin susah,” ungkapnya.

Penutupan areal pemancingan, imbuhnya, memang sangat memukul pemilik lapak di pinggir waduk. Sebab jika tidak ada pemancing yang datang berarti tidak ada pemasukan bagi pengelola areal pemancingan. Mereka juga layak mendapat bantuan jaring pengaman sosial (JPS).

Muharno Zarka/mm