blank
Bupati Wonosobo Eko Purnomo ketika menyerahkan paket beras kepada perwakilan PCNU setempat. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABAzrRU.ID)-Bupati Wonosobo Eko Purnomo menyerahkan bantuan sembako kepada Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Wonosobo, berupa 75 kantong beras dan 30 dos mie instan untuk warga terdampak Covid-19 di Pendopo Bupat i setempat, Rabu (8/4).

Bupati Wonosobo Eko Purnomo menyampaikan bantuan yang tidak seberapa ini semoga bisa bermanfaat bagi warga NU. Terkait pendistribusiannya di serahkan semua kepada PCNU.

“Saya ucapkan terima kasih kepada jajaran PCNU Wonosobo yang telah membantu pemerintah dalam menghadapi pandemi Corona ini. semoga musibah Covid-19 segera bisa berlalu,” ungkapnya.

Sementara itu, Musodik, Pengurus PCNU Wonosobo saat menerima bantuan, menyampaikan bantuan yang diterima ini nantinya akan didistribusikan untuk para satgas-satgas di NU yang kurang mampu.

“Bantuan ini akan diserahkan kepada para satgas dari PCNU Wonosobo, yang selama ini telah ikut berpartisipasi dalam menangani virus Corona di Wonosobo,” tegasnya.

Tutup Jalan

blank
Bupati Wonosobo, Eko Purnomo. Foto : SB/Muharno Zarka

Pihaknya mengungkapkan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan oleh PCNU Wonosobo, seperti instruksi dari PBNU untuk bareng bareng menghimbau masyarakat untuk tetap di rumah sesuai arahan dari pemerintah

“Juga menghimbau kepada masyarakat untuk selalu menggunakan masker saat keluar rumah. Selain itu, PCNU juga mendapat bantuan disinfektan sebanyak 1000 liter dari pengusaha,” akunya.

Disinfektan tersebut lalu dibagikan kepada semua ranting NU di Wonosobo untuk disemprotkan. Diharapkan dengan penyemprotan cairan diainfektan bisa mencegah penularan dan penyebaran virus Corona.

Terkait pelaksanaan sholat Jumat, Musodik, jmenyampaikan PCNU melaksanakan sesuai arahan dari MUI untuk tidak melaksanakan sholat Jumat. Tapi kadang di tingkat bawah masih muncul keresahan tentang sholat Jumat tersebut.

“PCNU menghimbau bagi yang tetap melaksanakan sholat Jumat agar menggunakan protap yang ada. Seperti jarak shouf yang renggang, memakai masker dan takmir masjid menyediakan sabun cuci tangan. Masjid di tepi jalan agar menutup masjid dari jamaah luar kota” pungkasnya.

Muharno Zarka-Wahyu