blank
Petinggi Sekuro, Mlonggo, Ali Sochib

JEPARA(SUARABARU.ID) – Kedatangan petugas Puskesmas Mlonggo untuk melakukan tracking atau pelacakan terhadap persebaran covid-19  yang mungkin ditimbulkan oleh warga Kelet yang dinyatakan positif meninggal dunia karena pandemi ini berbuntut panjang.

Sebab kedatangan tim medis Selasa (7/4-2020) ketempat usaha anak korban di Sekuro ini  kemudian berubah menjadi hoaks di media sosial yang menyebut ada warga desa Sekuro yang terpapar virus corona “Kabar hoaks ini dalam waktu singkat sangat merasahkan warga desa kami,” ujar Petinggi Sekuro Ali Sochib  kepada SuaraBaru.id

Ia membenarkan, bahwa siang tadi  telah diadakan kegiatan pemeriksaan dan wawancara terhadap karyawan dari anak korban covid -19  yang memiliki usaha di Sekuro. “Tidak pemeriksaan, sebab tidak ada rapid test atau pengambilan sampel darah,” ujar Ali Sochib.

Berdasarkan percakapan dan pemeriksaan suhu badan diperoleh kesimpulan dari petugas kesehatan Puskesmas Mlonggo, kondisi para karyawan normal. Juga tidak ada keluhan apapun yang dirasakan selama ini.

Menurut Ali Sochib,  dari keterangan karyawan diperoleh keterangan bahwa korban covid-19 asal Kelet itu  tidak pernah berkomunikasi dengan karyawan tersebut. “Karena petugas medis berkesimpulan bahwa karyawan yang ada disitu masih kriteria orang dalam pemantauan, bukan positif covid-19,” ujarnya.

Namun sesuai protokol kesehatan,  semua karyawan anak  korban covid-19  tetap dianjurkan untuk melakukan isolasi diri. Kami Satgas Corona Desa tetap akan memantau kegiatan dan aktivitas para karyawan yang ada di situ. “Sampai saat ini ini warga desa Sekuro belum ada yang dinyatakan positif terjangkit covid 19,”  tegas Ali Sochib

Oleh sebab itu kepada  masyarakat Sekuro dan sekitarnya diharap tetap tenang dan tidak menyebar berita hoaks yang sangat meresahkan warga. Di samping itu tetap waspada serta melaksanakan himbauan dari pemerintah untuk  megantisipasi penyebaran covid-12.

Hadi Priyanto-trs