blank
Kepala Dinas Kesehatan Grobogan, Slamet Widodo, memberikan keterangan dalam jumpa pers. Foto : Hana Eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Meski telah menetap di luar Kabupaten Grobogan, ada tiga warga yang masih ber-KTP Grobogan dinyatakan positif covid-19. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Grobogan, dr Slamet Widodo, pada awak media, Selasa (7/4/2020).

“Informasi ini perlu kita sampaikan supaya masyarakat bisa mengerti, sekaligus meluruskan kabar yang berkembang agar tidak simpang siur. Jadi, ketiga orang itu sudah pindah tetapi masih ber-KTP Grobogan,” kata Slamet Widodo, di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19.

Didampingi Kepala BPBD Grobogan yang sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Grobogan, Endang Sulistyoningsih, Slamet mengungkapka tiga warga tersebut, satu di antaranya sudah lanjut usia berasal dari Tegowanu dan sudah beberapa tahun lalu tinggal di rumah anaknya di Kendal.

Kemudian, satu lagi asalnya juga dari Kecamatan Tegowanu, tetapi sudah pindah ke Kabupaten Demak. Sedangkan satu lainnya berasal dari Kecamatan Gabus dan sudah menetap di Kota Semarang.

Lebih lanjut Slamet mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan kontak tracking ketiga orang itu. Hasilnya, ketiga orang itu beserta anggota keluarganya sudah lama atau lebih dari setahun tidak pernah lagi beraktivitas di tempat asalnya sesuai yang tertera di KTP pasien tersebut.

Pihaknya mengatakan, kasus positif corona ketiga orang tersebut tidak tercatat dalam data Kabupaten Grobogan. Tetapi, kasusnya masuk dalam data di kabupaten domisili mereka saat ini.

“Ketiga orang itu status KTP-nya memang masih Grobogan. Tetapi sebenarnya sudah lama pindah luar daerah namun belum ganti KTP,” imbuh jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 itu.

Slamet menambahkan, kondisi Grobogan hingga saat ini, secara kumulatif orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 150 orang. Sedangkan, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 49 orang.

Untuk pasien ODP ada 10 orang yang masih dirawat. Kemudian, PDP yang dirawat di sejumlah rumah sakit ada 11 orang.

“PDP yang meninggal sudah ada tiga orang dan dari hasil rapid testnya negatif. Kemudian, untuk ODP ada satu orang meninggal yang memiliki riwayat sakit TBC,” tambah Slamet.

Slamet mengimbau, untuk mencegah penyebaran covid-19 ini, pihaknya berharap masyarakat Grobogan tetap mengenakan masker. Meskipun itu masker berbahan kain dan dipergunakan demi keselamatan bersama.

Hana Eswe-trs