blank
Sekretaris Komisi C DPRD Jepara, Haiz Ma'arif

JEPARA (SUARABARU.ID) – “Kami prihatin,  tim medis di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan   yang merupakan  garda terdepan penanganan covid 19 belum tercukupi kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD). Padahal di Jepara ada pabrik besar yang ekspor masker keberbagai negara,”” ujar Sekretaris Komisi C DPRD Kabupaten Jepara, Haizul Ma’arif.

Menurut Haizul Ma’arif, Komisi C beberapa waktu yang lalu melakukan monitoring dan memantau pencegahan dan penanganan covid 19  ke beberapa  rumah sakit dan  puskesmas yang ada di Jepara.

“Ternyata semua mengeluhkan hal yang sama, kurangnya APD mulai masker hingga baju jenis hazmat,” ujar politisi dari fraksi PPP ini.

blank
Staf Puskesmas membuat sendiri masker yang akan digunakan

“Bahkan ada kepala puskesmas yang sambil menangis memohon dengan sangat kepada kita agar kebutuhan APD-nya dipenuhi. Juga ada yang  memproduksi sendiri masker dari bahan tissue dan karet gelang.  Saya melihat langsung disalah satu ruangan puskesmas tersebut beberapa tenaga puskesmas sedang membuat masker darurat tersebut,” ungkapnya

Padahal menurut Haizul Ma’arif,  di Mayong ada pabrik masker bedah yang  di eksport  ke China dan beberapa negara lainnya. “ Ironis memang, di Jepara  ada pabrik besar PMA yang produksi masker bedah, tetapi petugas medis di Jepara justru kesulitan mencari masker bedah,” ungkapnya.

Karena itu kami minta pemerintah kabupaten Jepara segera mengecek dan mendata beberapa pabrik PMDN maupun PMA di Jepara yang bergerak dibidang produksi APD,  masker maupun dukungan lain. Bahkan pabrik garmen bisa diminta untuk turut membantu produksi APD yang standar international.

“Siswa berbagai SMK  saja bisa membuat ribuan APD jenis baju. Apalagi pabrik garmen dengan mesin yang canggih dan tenaga kerja yang terampil,” ujarnya.

Ini sangat penting sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial perusahaan pada masyarakat sekitarnya “Apalagi masker nanti menjadi kebutuhan yang sangat penting ketika pembatasan sosial berskala besar diberlakukan,” ujar Sekretaris Komisi C ini.

Hal ini sangat penting sebab Jepara bulan lagi daerah bebas covid-19 dan bahkan seorang pasien asal Kelet meninggal dunia dan dinyatakan positif terjangkir covid-19. “Masalah biaya bisa dianggarkan yang terpenting keselamatan untuk seluruh warga Jepara” ujarnya.

Haiz juga memberikan  apresiasi kepada warga jepara yang secara mandiri memproduksi masker dari bahan kain dan juga APD. “ Marilah kita bersama-sama  melawan covid 19 ini dengan penuh semangat. Ikuti seluruh himbauan pemerintah,” ajak Sekretaris Komisi C DPRD Kabupaten Jepara, Haizul Ma’arif.

Hadi Priyanto