blank
Hotel Grand Inna Malioboro Yogyakarta.

YOGYAKARTA (SUARABARU.ID) – Manajemen Hotel Grand Inna Malioboro Yogyakarta menawarkan paket work from hotel untuk tamu yang memerlukan tampat tinggal sementara di tengah wabah covid-19.

“Penawaran khusus untuk para tamu yang memerlukan tempat tinggal sementara untuk social distancing,” kata Public Relations Manager Grand Inna Malioboro Retno Kusuma di Yogyakarta, Minggu.

Tamu yang ingin menginap, kata dia, wajib melalui protokol standarisasi pencegahan penyebaran covid -19 yang meliputi pengecekan suhu tubuh tamu dan memastikan dalam kondisi normal, pemakaian hand sanitizer di pintu masuk dan tempat cuci tangan di beberapa area hotel.

Menurut dia, harga paket yang ditawarkan mulai Rp 825.000 nett/kamar per hari termasuk makan pagi, siang dan malam dengan maksimal pemakaian kamar untuk dua orang. “Biasanya hanya termasuk makan pagi saja, tapi paket ini kita berikan makan pagi, siang dan malam,” kata dia.

Sedangkan, untuk lama tinggal selama tujuh hari harga yang ditawarkan Rp700.000 nett/orang/hari, untuk 14 hari dengan harga Rp 600.000,-nett/orang/hari dan lama tinggal selama 1 bulan Rp 500.000 nett/orang/hari.

Untuk memastikan kenyamanan para tamu, menurut dia, hotel juga melakukan pembersihan seluruh area hotel baik di luar bangunan dan pembersihan area hotel yang sering disentuh tangan secara berkala dengan disinfektan.

“Sehingga para tamu akan merasakan kenyamanan bekerja dari hotel dengan fasilitas makan pagi, siang dan malam yang dapat dinikmati melalui fasilitas room service atau pun di Malioboro Coffee Shop,” kata Retno.

Tak hanya itu, untuk masyarakat yang menginginkan menu spesial hotel, Grand Inna Malioboro menyediakan layanan antar gratis #AndaDirumahSaja. Menu yang dapat dipesan mulai harga serba Rp40.000-an untuk nasi campur khatulistiwa, pindang serani ), Serba Rp55.000-an ( iga bakar, dan sop buntut ), dan Serba Rp35.000-an (soto ayam, rawon surabaya, nasi goreng garuda, beef burger, chicken burger, nasi goreng babat, mangut kele, sun rize pizza, gado-gado, kwetiau goreng, nasi campur Bali.

Sebelumnya, Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) DIY juga mencatat pemesanan paket wisata di Yogyakarta mencapai titik terendah, karena 100 persen wisatawan telah melakukan pembatalan sejak muncul wabah virus corona atau covid -19 di Tanah Air.

Ketua Asita DIY Udhi Sudiyanto mengatakan persebaran virus corona jenis baru di Indonesia menjadi kekhawatiran wisatawan untuk melakukan perjalanan, termasuk ke Yogyakarta.

“Sehingga dengan alasan keamanan dan keselamatan banyak wisatawan menunda atau pun membatalkan kunjungan mereka,” kata Udhi.

Ant-trs