blank
Ketua DPD PPNI Kudus Masvan Yulianto saat menyerahkan bantuan APD Covid-19 ke Dinas Kesehatan Kudus. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) –  Para petugas medis menjadi prajurit terdepan ‘memerangi’ virus Corona. Mereka berhadapan langsung dengan pasien yang terjangkit Covid-19. Di tengah keterbatasan alat dan fasilitas kesehatan, para petugas medis amat rawan terpapar virus Corona.

Kondisi tersebut membuat banyak tenaga medis di Kabupaten Kudus terpaksa mengungsikan keluarganya ke tempat lain. Mereka khawatir akan terjadi penularan virus yang tanpa disadari sendiri oleh mereka.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan Ketua DPD PPNI Kabupaten Kudus, Masvan Yulianto yang ditemui usai penyerahan bantuan APD kepada Dinas Kesehatan, Sabtu (4/4). “Saat ini banyak rekan-rekan kami dari perawat terutama yang menangani Covid-19 harus mengungsikan anak isterinya ke tempat lain,”kata Masvan.

Menurut Medis, minimnya Alat Pelindung Diri (APD) serta lamanya proses uji lab bagi PDP Covid-19, membuat para tenaga tidak bisa memprediksi resiko terjadinya penularan virus. Meski sudah berhati-hati dan menjalankan protokol kesehatan, kemungkinan terpapar Covid-19 sangat besar.

Oleh karena itu, kata Masvan, pihaknya berharap Pemkab Kudus bisa menyediakan sarana karantina yang memadai bagi para tenaga medis. Tempat karantina tersebut agar para tenaga medis bisa beristirahat dengan nyaman, tanpa harus khawatir menularkan virus ke keluarganya.

“Informasinya Pemkab menyiapkan eks kampus Akbid untuk tempat karantina tenaga medis, tapi sampai saat ini belum ada realisasinya,”tandasnya.

Meski berada di garda depan penanganan Covid-19, menurut Masvan, DPD PPNI Kabupaten Kudus sebagai organisasi profesi perawat, tak ketinggalan ikut membantu meringankan beban tenaga medis di Kudus.

Bantuan APD berupa coverall dan multivitamin, adalah wujud  nyata dari kepedulian mereka terkait langkanya APD medis di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19. Total, ada sekitar 250 APD coverall dan vitamin yang diberikan pada DKK Kudus.

“Secara organisatoris, kami tetap berperan serta dalam penanganan virus Covid-19 ini,” terangnya.

Bantuan APD

Selain dari PPNI, dalam kesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan bantuan Stikes Cendikia Utama dan Universitas Muhamadiyah Kudus. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Kepala Dinkes Kudus, Joko Dwi Putranto.

“Kami ucapkan terimakasih atas semua pihak yang turut serta dalam hal ini,” kata Joko.

Bantuan APD, kata Joko, kemudian akan didistribusikan ke sejumlah rumah sakit rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. Seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi, RS Mardi Rahayu, RSI Sunan Kudus, dan sejumlah rumah sakit lini tiga lainnya.

Sementara soal kecukupan APD, Joko mengatakan hingga kini dirasa sudah cukup. Walau memang ada beberapa APD yang dirasa masih langka. APD, Kata Joko, akan dipergunakan sesuai peruntukannya. Sehingga bisa cukup dan tepat sasaran dalam pemakaiannya.

Secara terpisah, bantuan APD coverall dan masker medis juga diberikan DPRD Kudus pada sejumlah Rumah Sakit di Kabupaten Kudus. Untuk hari ini, pembagian bantuan ditujukan di empat rumah sakit. Total ada 70 coverall dan 2500 masker yang dibagikan hari ini.

Yakni di rumah sakit rujukan lini satu RSUD Kudus, lini dua RS Mardi Rahayu, RS, serta lini tiga di RS Masyitoh dan RSI Sunan Kudus.  “Kedepan kami akan berikan ke sejumlah rumah sakit lainnya secara berkala, ini adalah komitmen kami dalam menanggulangi wabah Covid-19 ini,” kata Sekretaris Komisi D Muhtamat.

Tm-Ab