blank
Sesda Grobogan, Mohammad Soemarsono saat menyaksikan penandatanganan hasil kesepakatan rapat koordinasi pelaksanaan ibadah Shalat Jumat menyikapi wabah corona di Grobogan, Kamis (2/4/2020). Foto : Hana Eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Pandemi global covid-19 membuat masyarakat harus menahan diri untuk melakukan ibadah di rumah masing-masing. Seperti umat Kristiani yang melakukan ibadah persekutuan bersama keluarga di rumah. Hal yang sama dilakukan umat Muslim yang diimbau melakukan shalat Jumat diganti dengan shalat zuhur di rumah.

Sesuai kesepakatan dalam rapat koordinasi antara Majelis Ulama Indonesia cabang Grobogan (MUI), PD Muhammadiyah Grobogan, PCNU Grobogan, LDII Grobogan dan PD MTA Grobogan, pelaksanaan shalat Jumat pada Jumat (3/4/2020) diganti shalat Dhuhur di rumah masing-masing. Hasil rapat tersebut ditandatangani perwakilan dari MUI, PD Muhammadiyah, PCNU, LDII dan PD MTA Grobogan disaksikan Sesda Grobogan Mohammad Soemarsono, Kapolres Grobogan, AKBP Ronny Tri Prasetyo Nugroho serta Kepala Dinas Kesehatan, dr Slamet Widodo dan Kepala Kemenag Kanwil Grobogan, H Hidayat Maskuri.

Selain imbauan untuk melaksanakan kegiatan ibadah shalat Jumat diganti shalat Dhuhur, dalam rapat tersebut disepakati bahwa kondisi Kabupaten Grobogan hingga saat ini berstatus tanggap darurat bencana dan sampai saat ini berada di zona kuning.

Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak panik, selalu berdoa dan tetap meningkatkan kewaspadaan di lingkungan masing-masing. Dalam rapat ini juga, para takmir masjid diminta untuk tidak menyelenggarakan shalat Jumat sementara waktu.

Kesepakatan ini berlaku sampai dengan situasi kondusif dan Kabupaten Grobogan dinyatakan bebas virus corona. Hal itu dibenarkan Sesda Grobogan, Mohammad Soemarsono, yang ikut menyaksikan rapat koordinasi antara MUI, PCNU, PD Muhammadiyah, LDII, dan PD MTA bersama Pemkab Grobogan, Polres Grobogan, Kemenag Kanwil Grobogan dan Dinas Kesehatan Grobogan, Kamis (2/4/2020).

“Harapan kami, meskipun diganti dengan sholat dhuhur di rumah masing-masing, jangan sampai menurunkan kekhusyukan dan keseriusan kita beribadah kepada Allah SWT, karena usaha-usaha yg sudah kita upayakan secara dhohir (fisik) akan menghasilkan, bila kita lengkapi juga dengan usaha batin atau doa yang khusyuk,” ujar Soemarsono.

Pihaknya juga berharap seluruh warga Kabupaten Grobogan selalu memohon kepada Tuhan YME agar wabah covid-19 ini segera berakhir.

“Kita berharap seluruh warga Kabupaten Grobogan selalu memohon kepada Tuhan YME sesuai keyakinan dan agamanya masing-masing agar badai covid-19 ini segera berakhir,” imbaunya.

Hana Eswe-Wahyu