blank
Petugas dari PMI mengecek suhu seorang penumpang disaksikan petugas dari TNI dan Dishub Grobogan. Foto : Hana Eswe/ist.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Jumlah pemudik yang masuk ke Kabupaten Grobogan sampai pukul 08.00 WIB, Jumat (2/4/2020), mencapai 13.704 orang. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Grobogan, Agung Sutanto.

Menurut Agung, para pemudik yang datang ke Kabupaten Grobogan ini menggunakan jalur darat dengan alat transportasi bus AKAP. Mereka datang dari berbagai daerah di Jabodetabek, Surabaya dan Denpasar.

“Hingga pukul 08.00 WIB tadi, ada sekitar 13.704 pemudik yang masuk ke Kabupaten Grobogan dengan menggunakan bus AKAP dari Jabodetabek, Surabaya dan Denpasar,” ungkap Agung, saat dikonfirmasi suarabaru.id.

blank
Petugas melakukan penyemprotan disinfektan di dalam sebuah bus yang diberhentikan di rest area Geyer. Foto : Hana Eswe / ist.

Hingga saat ini, Dinas Perhubungan juga melaksanakan SOP untuk mengantisipasi penyebaran covid-19 yakni dengan melakukan pemeriksaan dan penyemprotan disinfektan kepada para penumpang di posko perbatasan. Pihaknya bekerja sama dengan instansi terkait seperti PMI Grobogan, BPBD Grobogan dan Dinas Kesehatan Grobogan.

“Usai dilakukan penyemprotan, kami lakukan sosialisasi kepada para pemudik agar setelah sampai di rumah, mereka tetap tinggal di rumah. Tidak keluar rumah, jika memang tidak penting,” ujar Agung.

Meski jumlah penumpang bus yang datang ke Kabupaten Grobogan terus bertambah, namun tidak dengan penumpang kereta api. Para penumpang kereta api tujuan ke Stasiun Ngrombo mengalami penurunan. Hal ini setelah diberlakukan beberapa perjalanan KA yang dibatalkan per 1-30 April 2020 oleh PT KAI Daop 4 Semarang.

Sementara, untuk KA jenis KRDE Kedungsepur jurusan Semarang Poncol – Ngrombo masih tetap beroperasi. Meski demikian, dari data yang diperoleh dari PT KAI Daop 4 Semarang, okupansi penumpang kereta tersebut turun menjadi 14 persen.

“Masih ada beberapa KA yang melakukan perjalanan melewati Grobogan. Namun, jumlah penumpangnya sudah menurun,” jelas Agung.

Hana Eswe -trs