blank
Bupati Wonosobo Eko Purnomo harus melakukan penyemprotan cairan di tempat khusus ketika akan masuk RSUD KRT Soetjonegoro. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sejak pandemi global Covid-19 merebak di mana-mana, salah satu protokol Kesehatan yang harus dilakukan warga adalah cuci tangan pakai sabun di air mengalir atau menggunakan cairan hand sanitizer.

Kini banyak kantor pemerintah, perusahaan swasta, tempat ibadah, fasilitas publik lain dan rumah warga menyediakan alat hand sanitizer sebagai media cuci tangan. Cara tersebut sebagai upaya untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan anggota tubuh.

Karena secara medis salah satu cara untuk mengusir penularan dan penyebaran virus Corona, yakni mematikan virus yang menempel di btelapak tangan melalui cuci tangan dengan sabun maupun hand sanitizer agar bersih dan sehat.

Direktur Utama RSUD KRT Soetjonegoro Wonosobo dr Danang Sananto Sasongko, Kamis (2/4), menyatakan cuci tangan pakai sabun lebih baik daripada menggunakan cairan hand sanitizer. Virus yang menempel di tangan otomatis akan mati ketika terkena cairan sabun mandi atau sabun cuci.

“Selain itu, cuci tangan pakai sabun di air yang mengalir, lebih praktis dan mudah. Sebab, semua orang di rumah pasti punya sabun mandi dan sabun cuci. Harga sabun juga lebih murah dan mudah di dapat di semua warung atau pertokoan di mana pun berada,” sebutnya.

Semprot Disinfektan

blank
Direktur Utama RSUD KRT Soetjonegoro Wonosobo, dr Danang Sananto Sasongko. Foto : SB/Muharno Zarka

Menurut dr Danang, jika cuci tangan menggunakan hand sanitizer, selain barangnya langka juga harganya lebih mahal. Tidak semua toko menyediakan barang tersebut karena yang menyediakan biasa hanya toko obat atau apotik.

“Cuci tangan dengan hand sanitizer secara terus menerus dalam waktu yang lama juga bisa menyebabkan iritasi di permukaan kulit. Sedang jika memanfaatkan sabun mandi atau sabun cuci tidak akan berdampak apa-apa pada permukaan kulit tangan,” tegasnya.

Penyemprotan cairan disinfektan di ruang publik, tambahnya, memang bisa mematikan sarang virus, bakteri maupun kumanm yang ada. Tapi cairan disinfektan yang disemprotkan di anggota tubuh seseorang tidak selamanya tepat karena justru bisa membahayakan bila tidak sesuai standar.

“Saat ini hampir semua kantor pemerintah dan swasta memberlakukan sistem penyemprotan tubuh bagi orang yang mau masuk kantor sebagai upaya sterilisasi terhadap virus Corona. Penyemprotan anggota tubuh itu boleh tapi sebaiknya menggunakan sabun cair dicampur air. Nggak perlu pakai cairan disinfektan,” sarannya.

Bagi warga dari luar daerah yang akan masuk desa, menurutnya, juga tidak perlu disemprot pakai cairan disinfektan tapi cukup cuci tangan pakai sabun di air yang mengalir. Sebab, jika di baju yang dikenakan seseorang terdapat virus akan hilang dengan sendirinya saat terkena panas sinar matahari.

Muharno Zarka-Wahyu