blank
BAHU-MEMBAHU: Para pekerja didampingi aparat desa beserta babinsa, bahu-membahu berusaha memperbaiki tanggul yang jebol. Foto: rudy

DEMAK (SUARABARU.ID)– Pada Selasa (31/3/2020) tengah malam lalu, kurang lebih pukul 23.30 WIB, Desa Blerong Kecamatan Guntur, Demak, terendam banjir dadakan. Air masuk dengan cepat, diakibatkan tanggul Sungai Dolog yang jebol sepanjang tujuh meter, dengan kedalaman tiga meter.

Air kemudian merendam persawahan dan pemukiman warga, serta berimbas di Dukuh Karangklopo. Banjir akibat tanggul jebol ini, merendam rumah sebanyak 70 KK di dua RT, masing-masing 03 dan 04, dengan ketinggian air antara 20-50 cm.

Akibat air yang datang tiba tiba saat warga tertidur, membuat panik dan mereka segera mengevakuasi barang-barang pribadinya. Warga sendiri merasa trauma, mengingat saat banjir di awal tahun ini, yang melanda desa tetangga hingga meluas dampaknya.

BACA JUGA : Pengusaha Garmen Demak Sumbangkan Masker-APD untuk Warga dan Tim Medis

Sementara itu, saat ini perbaikan tanggul dengan menggunakan alat-alat berat pada Rabu (1/4/2020), sudah dilakukan. Penggunaan alat-alat berat itu, diharapkan dapat mempercepat proses perbaikan tanggul.

blank
TANGGUL JEBOL: Akibat tanggul yang jebol, air Sungai Dolog merendam rumah sebanyak 70 KK di dua RT, 03 dan 04, dengan ketinggian air 20-50 cm. Foto: rudy

Babinsa Desa Blerong, Serka Sobirin yang merupakan anggota Koramil 10/Guntur menjelaskan, jebolnya tanggul Sungai Dolog ini terjadi pada Rabu (1/4/2020) dini hari WIB, atau pada pukul 00.15 WIB.

”Saat itu hujan turun selama beberapa jam, disertai kiriman air dari hulu, yang mengakibatkan jebolnya tanggul sepanjang tujuh meter, dan berakibat merendam lima bahu areal persawahan di Desa Blerong,” kata dia.

Dijelaskan lebih lanjut, dengan digunakanya alat-alat berat ini, sebagai upaya untuk memperkuat tanggul dan mengantisipasi adanya banjir susulan. Sedangkan penahan tanah berupa sesek bambu, juga dipasang untuk memperkuat tanggul, dengan harapan tidak mengalami jebol lagi.

Rudy-Riyan