blank
Foto tangkap layar (capture) dari kamera pemantau milik TMC Ditlantas Polda Metro Jaya yang mengawasi kondisi lalu lintas di sekitar Bundaran HI, Jakarta Pusat, terlihat lengang sejak diberlakukan "work from home". Foto: Tangkapan layar ditlantas

JAKARATA (SUARABARU.ID) – Polda Metro Jaya memastikan tidak ada penutupan jalan dalam simulasi pembatasan akses dari dan menuju Jakarta sebagai antisipasi untuk menghalau penyebaran virus corona (COVID-19).

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus saat dikonfirmasi mengatakan, simulasi akan dilakukan di dalam ruangan dengan menggunakan peta (mapping) dan tidak dilakukan di lapangan dengan menutup jalan.

“Kalau simulasi itu simulasi di dalam ruangan saja, enggak ada di lapangan, dalam ruangan saja pakai mapping, dalam ruangan saja pakai peta,” kata Yusri saat dikonfirmasi, Senin pagi.

Secara garis besar simulasi tersebut akan dilakukan dengan mengumpulkan seluruh jajaran Polres di wilayah hukum Polda Metro Jaya untuk dimintai rencana dari masing-masing Polres.

“Jadi perwakilan saja dari masing-masing Polres, di dalam ruangan kita taruh peta, jadi bagaimana dan apa rencananya? Begitu saja, cuma latihan simulasi biasa,” ujarnya.

Yusri juga menegaskan Jakarta tidak dalam kondisi atau akan melakukan karantina atau lockdown. “Sekarang situasi Jakarta masih ‘social distancing’, ‘physical distancing’, tidak ada karantina wilayah atau lockdown. Tapi kita harus tetap latihan. Apapun yang terjadi kita sudah latihan,” kata Yusri.

Polda Metro Jaya akan bertindak untuk menegakkan keputusan yang diambil oleh pemerintah. Karena itu jajarannya akan menggelar latihan untuk bersiap terhadap apapun keputusan pemerintah.

“Jakarta belum mengenal karantina, tapi kalau pemerintah mau laksanakan silahkan. Tapi kita sudah latihan, kita harus latihan dulu,” ujarnya.

ant-trs