blank
Alun-alun Karimunjawa yang biasanya ramai wisatawan, Senin siang ini lengang.(Foto: Staf Kecamatan Karimunjawa)

JEPARA,(SUARABARU.ID) – Pasca penutupan Karimunjawa dari kunjungan orang luar wilayah dan juga wisatawan , daerah tujuan wisata laut yang paling “moncer” di Jawa Tengah ini nampak lengang. Home stay, hotel, rumah makan, dan wisata laut tak lagi ada yang mengunjungi.

Sebab itu 107 hotel dan penginapan dengan kapasitas 700 kamar di kawasan ini memilih untuk menutup usahanya sementara sampai menunggu situasi kembali normal.

blank
Camat Karimunjawa, Karnanejeng

Padahal sebelumnya, setiap bulan pada tahun 2019 rata–rata kawasan ini dikunjungi lebih dari 12.292 orang. Sedangkan wisatawan asing yang berkunjung setiap bulan mencapai 822 orang lebih. Jika mereka ingin wisata laut, mereka dilayani oleh ratusan perahu wisata yang melibatkan 200 orang lebih pemandu selam.

Namun menurut Camat Karimunjawa, Karnanejeng masyarakat Karimunjawa dan dunia usaha disini memahami langkah tegas yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Jepara.

“Mereka sadar, penutupan sementara Karimunjawa adalah untuk mengantisipasi menyebarnya virus ke daerah tujuan wisata ini melalui pengunjung,” ujarnya Senin (30/3-2020} saat dihubungi SuaraBaru.id via WhatshApp saat ia di Karimunjawa.

Disamping gencar melakukan sosialisasi, Satgas Kecamatan Karimunjawa dan Satgas Desa juga melakukan pencegahan, mengantisipasi penyebaran virus corona. Juga memantau ketat para penumpang kapal. “Setelah dikeluarkannya edaran, tidak ada wisatawan domestik dan mancanegara yang menyeberang ke Karimunjawa,” ujarnya menjelaskan.

blank
Suasana Senin siang saat dI Dermaga Karimunjawa

Dijelaskan pula, disamping transporasti dengan Express Bahari dan Siginjai masih ada pintu masuk lain ke kawasan Karimunjawa yaitu melalui kapal nelayan dari luar daerah. “Tiap hari rata-rata ada 15 kapal nelayan dari luar daerah yang masuk Karimunjawa. Karena itu tim Satgas Covid – 19 Karimunjawa selalu melakukan pemeriksaan suhu badan ABK kapal.” ujar Karnanejeng.

Pemeriksaan mudah dilakukan karena perahu nelayan dari luar daerah ini bersandar di pelabuhan rakyat yang tempatnya dekat dengan UPP / Syahbandar Karimunjawa. “Pemeriksaan terhadap penumpang, dilakukan satgas terhadap semua penumpang yang datang dan keluar Karimunjawa,” ungkapnya. Selama ini hasilnya tidak ada penumpang dengan suhu badan tinggi, tambah Karnanejeng.

Ia juga mengungkapkan sampai saat ini belum ada warga Karimunjawa yang masuk dalam status pasien dengan kriteria ODP dan PDP. “Harapan kami, Karimunjawa steril dari virus corona. Sebab kawasan ini tulang punggung utamanya adalah pariwisata dan bidang ini sangat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan,” papar Camat Karimunjawa.

Karena itu kami mengajak semua warga untuk mematuhi himbauan dan ajakan pemerintah dalam mengantisipasi virus corona.

Hadi Priyanto