blank
Pasukan GP Ansor dan Banser NU di Wonosobo tengah melakukan penyemproran cairan disinfektan secara massal di berbagai tempat. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Penularan dan penyebaran virus Corona di mana-mana dan telah menjadi pandemi global. Pemerintah, dengan keterbatasan anggaran dan personil yang ada, mustahil untuk bisa mengatasi ancaman bahaya Covid-19 ini.

Dibutuhkan kepedulian dan gerakan bersama seluruh elemen masyarakat agar penularan dan penyebaran virus Corona bisa dengan cepat dicegah. Pencegahan penularan virus Corona ini akan meminimalisir korban yang terus berjatuhan.

Melihat kondisi tersebut, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Wonosobo terpicu untuk mempelopori gerakan pencegahan penularan dan penyebaran virus Corona secara mandiri di lingkungan masing-masing. Covid-19 harus jadi musuh bersama dan harus segera dienyahkan.

Ketua PCNU Wonosobo Dr KH Arifin Shidiq MPdI, Sabtu (28/3), mengatakan telah mengerahkan seluruh kekuatan warga NU setempat untuk ikut memberatas virus Corona yang telah menjangkiti 196 negara di dunia ini, dengan melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke berbagai tempat secara massal.

“NU itu punya kekuatan dan jaringan dari tingkat Pusat, Wilayah, Cabang, Anak Cabang, Ranting dan Anak Ranting. Badan otonom dan Lembaga juga tersebar sampai Anak Ranting. Kekuatan dan jaringan tersebut telah digerakan untuk melawan virus Corona yang terus mengganas,” tegasnya.

Protokol Kesehatan

blank
GP Ansor dan Banser NU menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan penyemprotan cairan disinfektan di lapangan. Foto : SB/Muharno Zarka

Saat ini, imbuhnya, semua elemen NU di Wonosobo tengah bergerak melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara mandiri. Penyemprotan cairan disinfektan tersebut dilakukan di lingkungan masyarakat, tempat ibadah (masjid/mushola), komplek pesantren, TPQ, lembaga pendidikan Maarif NU hingga fasilitas umum di tiap Kampung/Dusun dan Desa/Kelurahan yang ada di Wonosobo.

“Gerakan massal dan mandiri itu merupakan ikhtiar lahir agar warga terhindar dari ancaman virus Corona yang menempel pada tempat- tempat tertentu. Memberi rasa aman masyarakat untuk melaksanakan ibadah dan aktifitas lainnya serta sebagai edukasi positif dan kepedulian lembaga agar Wonosobo terhindar dari wabah Covid-19,” paparnya.

Menurut tokoh yang juga menjabat Ketua Senat Universitas Sains Al Quran (Unsiq) Jawa Tengah di Wonosobo itu, penyemprotan cairan disinfektan memakai alat semprot gendong (manual) yang dimiliki warga setempat. Cairan yang disemprotkan juga membuat secara mandiri dari berbagai bahan dan didapat dengan cara gotong royong,” sebutnya.

Relawan yang melakukan penyemprotan, tambahnya, telah mengenakan alat perlindungan diri (APD) yang dibuat dari bahan bekas. Masker dibikin dari kain dan memanfaatkan mantol/ jas hujan untuk melindungi tubuh saat penyemprotan. Sepatu boot hasil pinjaman warga lain yang memiliki

“GP Ansor dan BANSER NU menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan penyemprotan cairan disinfektan di lapangan. Relawan harus tetap menjaga jarak aman (social distancing) dengan tidak melakukan kontak fisik secara langsung dan tidak membuat keramaian berkerumun di lokasi penyemprotan massal.
Selalu cuci tangan dengan sabun di air mengalir sebelum dan sesudah melaksanakan tugas,” pungkasnya.

Muharno Zarka-Wahyu