blank
Situasi olah TKP di lokasi kejadian di perlintasan Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh, Sabtu (27/3/2020) dinihari.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Insiden kecelakaan yang kembali melibatkan KA barang Limaspriuk Cargo 2 dengan minibus di perlintasan KA km 10+700, antara Stasiun Gambringan dan Stasiun Jambon, Jumat (27/3/2020), memakan satu korban jiwa. Seluruh penumpang minibus Dahaitsu Sigra plat H 8743 TR merupakan warga Delikrejo, Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

Dari keterangan resmi Satlantas Polres Grobogan, kronologi insiden ini bermula ketika mobil berwarna putih ini dikemudikan Mochamad Idries Suherman (36). Saat mengemudikan mobilnya, ia membawa membawa tiga orang penumpang, yakni satu dewasa dan dua anak.

Mobil tersebut dikemudikan di jalan desa daei arah selatan menuju rel arah barat ke timur dengan kecepatan sedang. Saat melewati perlintasan berpalang tanpa penjagaan, tiba-tiba dari arah timur muncul KA Limaspriuk Cargo 2 jurusan Kalimas-Tanjung Priok bernomor loko CC203. 1312 dengan nomor perjalanan KA 2324. Karena jarak yang sudah dekat di antara keduanya, tabrakan tidak bisa dihindarkan.

blank
Bentuk ketegasan salah satu pemerintah desa yakni menutup palang perlintasan KA yang dinilai membahayakan pengendara. Foto : Hana / dok.

“Situasi lokasi perlintasan rel KA di sebelah utara ada palang pintunya tanpa penjaga dan kondisi jalan berupa perkerasan jalan cor. Lalu, KBM dengan nopol H 8743 TR berbelok ke kiri dan menyebrang rel jalur ganda menuju ke utara.”

“Namun, pada saat bersamaan dari arah barat ke timur ada KA Barang No. Loko CC203.1312 dengan nomor KA 2324 mbawa rangkaian 30 gerbong berjalan dengan kecepatan sedang. Karena jaraknya sangat dekat, KA barang menabrak KBM Daihatsu Sigra hingga terpental di sisi bahu jalan rel sebelah selatan. Sejauh kurang lebih 20 meter dengan posisi terbalik semua roda di atas,” jelas AKP Muchammad Yogi, Kasatlantas Polres Grobogan melalui Kanit Laka Lantas Iptu Candra Bayu, Sabtu
(28/3/2020).

Dari empat penumpang, satu korban dinyatakan meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD dr Soedjati Purwodadi. Korban bernama Ammar Firdhan (2) yang merupakan anak dari pengemudi mobil tersebut. Saat melakukan perjalanan, korban dalam posisi dipangku oleh ibunya di bangku depan sebelah kiri.

Sementara korban luka yakni Indah Tri Astutik (31), yang merupakan istri Muchammad Idries. Korban mengalami luka di bagian tangan sebelah kiri dan dirawat di RSUD dr Soedjati. Sedangkan, dua korban selamat kecelakaan tersebut, yakni pengemudi dan anak sulungnya, Aurelia (8).

Ringsek

Insiden yang berlokasi di Jalan Umum Desa Tambirejo menuju waduk ini mengakibatkan KBM Daihatsu Sigra mengalami kaca pecah, roda bagian depan sebelah kiri lepas dan pintu depan sebelah kiri penyok. Dengan kata lain, seluruh bodi mobil mengalami ringsek.

Sementara, KA Limaspriuk Cargo 2 mengalami kerusakan di bagian baut cow hanger lok lepas dan menempel di kop rel.

Iptu Candra kembali menegaskan kepada warga yang melintas di jalur KA tanpa palang atau berpalang tanpa penjaga. Sehingga kejadian serupa tidak akan terjadi lagi.

“Warga harus waspada saat melintasi rel, baik yang sudah ada palangnya, atau yang tanpa palang, atau ada palang swadaya tanpa penjagaan sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” ujar Iptu Candra.

blank
Rangka mobil yang ringsek akibat tertemper KA menjadi tontonan warga sekitar. Foto : hana eswe.

Sudah Disosialisasikan

Terkait permintaan PT KAI Daop 4 Semarang agar pihak regulator kembali mengevaluasi perlintasan sebidang tanpa palang atau berpalang swadaya tanpa penjagaan, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Grobogan, Agung Sutanto, saat dihubungi suarabaru.id mengungkapkan, pihaknya sudah pernah melakukan sosialisasi terkait bahaya perlintasan sebidang tanpa palang ini.

Sosialisasi ini dilakukan setiap rapat bersama pemerintah desa setempat yang wilayahnya dilintasi rel KA.

“Sejak awal desa-desa yang minta perlintasannya tetap dibuka. Namun, sudah kami anjurkan untuk membuat perlintasan secara swadaya dengan memasang pintu perlintasan dan penjaga,”jelas dia.

Hana Eswe-Wahyu