blank
TIBA DI BANDARA : Truk pengangkut bantuan alat kesehatan dari Tsingshan Charity Foundation untuk penanggulangan wabah COVID-19 di Indonesia saat tiba di Bandara Internasional Pudong, Shanghai, China, Sabtu (21/3). Antara

JAKARTA (SUARABARU.ID)– Pesawat Hercules C-130 milik TNI Angkatan Udara bertolak dari Bandar Udara Internasioal Pudong, Shanghai, untuk mengangkut sedikitnya 9 ton peralatan medis bantuan dari berbagai pihak di China dalam mengatasi wabah COVID-19 di Indonesia.

Pesawat angkut militer itu tinggal landas dari salah satu bandara internasional di pinggiran kota terbesar di China tersebut Minggu dini hari sekitar pukul 00.40 waktu setempat (Sabtu tengah malam, 23.40 WIB) dengan terlebih dulu transit di Sanya, Provinsi Hainan, sebelum melanjutkan perjalanan ke Indonesia.

Pesawat berbaling-baling itu tiba di Pudong pada pukul 22.20 waktu setempat dan langsung melakukan proses pengangkutan (loading).

”Pengiriman pesawat untuk mengangkut bantuan ini atas inisiatif Kemenhan (Kementerian Pertahanan) RI,” kata Duta Besar RI Djauhari Oratmangun kepada ANTARA.

Semua bantuan dari China untuk Indonesia akan diangkut dari Shanghai dan Guangzhou, Provinsi Guangdong.

“Beijing saat ini sedang dalam perhatian. Maka semua bantuan nanti akan diterbangkan dari Shanghai dan Guangzhou,” kata Dubes didampingi Wakil Kepala Perwakilan RI di Beijing Dino Kusnadi.

Seiring dengan meningkatnya kasus COVID-19 dari luar China melalui Beijing, maka pesawat-pesawat yang mengangkut penumpang berkewarganegaraan asing pendaratannya akan dialihkan ke beberapa kota, seperti Tianjin, Hohhot (Provinsi Mongolia Dalam), dan Taiyuan (Provinsi Shanxi), termasuk pesawat kargo internasional.

Dino menyebutkan bahwa peralatan kesehatan bantuan dari berbagai pihak, di antaranya Inacham dan Tsingshan Charity Foundation, itu berupa masker, pelindung wajah, kacamata, baju pelindung petugas kesehatan, dan alat tes COVID-19.

Bantuan 9 ton itu merupakan tahap pertama karena masih ada bantuan lain dari China yang diperkirakan lebih dari 20 ton masih menunggu armada pengangkut.

Ant/Muha