blank

JAKARTA (SUARABARU.ID)-Komunitas Pecinta Kiai Sholeh Darat (Kopisoda) merayakan hari lahir (Harlah) ke empat pada Kamis (12/03/2020) bertempat di Kantor PBNU Lantai 8 Jl Kramat Raya 162 Jakarta Pusat.

Pengajian yang dilaksanakan secara rutin bulanan setiap Minggu ketiga itu dihadiri berbagai banyak kalangan, baik para mahasiswa, santri maupun masyarakat luas dari Semarang, Demak, Grobogan, Boyolali, Ungaran, Jombang, Pacitan, Bali dan lain-lain.

Tak seperti harlah biasanya, kali ini harlah terasa sangat spesial, karena bisa diselenggarakan di kantor PBNU dengan menghadirkan Prof Dr KH Aqil Siradj (Ketum PBNU) KH. Lukman Haris Dimayati At-Termasi (ketua Gerakan Ayo Mondok PBNU), Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani, Wasekjen PBNU H Andi Najmi Fuadi, dan Wasekjen PBNU Ulil Abshar Hadrawi dan para dzuriah Kiai Soleh Darat.

Menurut Pengasuh Kopisoda Dr.KH. In’amuzzahidin MA dalam sambutanya mengatakan, bahwa lima bulan yang lalu saya melalui isyarat mimpi ketemu dengan ketua PBNU, dan berbincang dengan Kiai Said.

“Ini Bagian dari anugrah, keluarga besar Kopisoda, yang dulu-dulunya belum berfikir bisa berfikir ke PBNU, ngaji kita ngaji kita Lillahi ta’ala dari sejak 2016 dari masjid Darat, Johar, Simpang lima, MAJT, satu bulan sekali, dalam waktu empat tahun sudah luar biasa, buktinya dua mahasiswa S1 , dan S2 UIN Walisongo sudah meneliti pemikiran KH Soleh Darat,” terangnya.

Kopisoda dipandang orang-orang, punya kelas tersendiri, yang terpenting ngaji-ngaji, istikamah, transportasi ilmu berjalan dan yang ngaji berapapun tetap istikamah.

“Sesuai request dari PBNU pengajian kali ini akan membahasmater tiga hal, pertama, bagaimana upaya menyikapi fenomena Corona , kedua pesan nasionalisme KH Soleh Darat dan ketiga tentang embrio pemikiran NU di kitab KH Soleh darat,”terangnya.

Dalam pengajiam, Gus In’am menegaskan bahwa, alasan cinta Indonesia, Kerja, makan minum, mati, di tanah Indonesia, solat di tanah Indonesia, sajadah Indonesia dihimpit tanah Indonesia, tidak ada alasan untuk tidak cinta kepada Indonesia , hubbul Wathan minal iman, seperti yang di tegaskan KH Wahab Hasbullah, berdoa untuk Indonesia, diberi aman dijauhakn dari musibah.

Sementara itu menurut Ketua Ayo Mondok PBNU Kiai Lukman Haris Dimyatu Gerakan Ayo mondok itu keren menjadi inspirasi utama Kiai Soleh darat, hal itu menjadi PR besar kedepannya.

“Saya ingin milenial ini ada pesantren Kiai Soleh Darat, selain itu Kita harus berani menyampaikan kopisoda, dzuriah mbah Soleh, nahdliyin Ini menjadi tantangan besar dari keluarga untuk melanjutkan untuk mendirikan pesantren,” harapnya.

Sementara Ketum PBNU Prof Dr Aqil Siroj dalam sambutanya mengatakan bahwa Mbah Soleh selama ini belum dikenal banyak khalayak masyarakat terkait peninggalan, selama ini diperingati haul Kiai Sholeh Darat dan keturunan NU berkewajiban terpanggil untuk menghidupkan dan mempromosikan Kopisoda dan kitab-kitab KH. Soleh Darat.

“Mari kita kerja keras, nama mbah Soleh Darat dikenal masyarakat nahdliyin , harus ada foto-foto, makam, masjid, dzuriah untuk ditampilkan di muktamar dan di pamerkan untuk nguru-nguri ulama nusantara dan membesarkan nama baik jaringan ulama Nusantara,” tegas kata kiai alumnus Pesantren Lirboyo, Kediri dan Krapyak, Yogyakarta itu.

“Mari kita jaga, dan lestarikan, budaya Islam Nusantara, budaya Islam Nusantara, saya ikut bangga dan bersyukur, selamat Kopisoda, guru Mbah Hasyim Asy’arie, KH Ahmad Dahlan Dimyati, dan RA. Kartini, mudah- mudahan kedepan bisa menghidupkan, peninggalan, dan maqomnya,” imbunya.

Ditambahkan Kiai Said, Seharusnya Ulama membangun spirit budaya Akhlakul Karimah, dalam rangka menggembleng santri. Kalau sudah dakwah di luar diutamakan akhlak, karena pagar membangun martabat bangsa itu akhlaknya, budaya berbeda, jangan menjadi alasan untuk konflik.

Islam Nusantara, Islam yang harmonis dengan budaya, Islam yang baik dengan budaya, bisa menjadikan media dengan agama, langgeng agama kuat.

Mbah Sholeh Darat banyak menghasilkan karya tulis diantara judul karyanya ialah Majmu’ Syariah al-Kafiyat lil Awam, Tarjamah Sabilul Abid ala Jauharotut Tauhid, Kitab Munjiyat, Methik Saking Ihya Ulumiddin, Matan Al-Hikam, Lathoifut Thoharoh wa Asrorus Sholat, Tafsir Faidhur Rohman, Minhajul Atqiya fi syarhi Ma’rifatil Adzkiya, Kitab Pasolatan, dan Hidayatur Rohman Qismul Awal min Faidhur Rohman.

Harlah ke empa init menjadi penyemangat, Kopisoda sudah memiliki cabang di daerah Salatiga, Jepara, Grobogan, dll. Pengajian satu bulanan itu dilaksanakan dengan istikamah.

Dalam pengajian itu yang penting apa yang ada dalam tulisan atau kitab-kita KH Soleh Darat yang di terjemahkan Kopisoda ke dalam Bahasa Indonesia, bisa dipahami masyarakat luas selain itu masyarakat juga bisa melalui ngaji setiap selasa sore di kediaman Gus In’am Pesantren Nurul Hidayah Pedurungan Semarang, ngaji satu bulan sekali minggu ketiga dan bisa live streaming di facebook https://www.facebook.com/inamuzzahidin.masyhudi.

Pada sesi akhir ngaji, Kopisoda juga turut menyerahkan karya-karya kitab KH. Sholeh Darat untuk Perpustakaan PBNU sebagai bentuk kenang-kenangan.