blank
Mario Balotelli/dok

ROMA (SUARABARU.ID) – Seri A Liga Italia saat ini dalam status ditangguhkan setelah serangan virus korona. Ada kemungkinan divisi teratas Liga Italia itu tak dilanjutkan. Negeri Spaghetti menjadi negara terparah kedua yang terdampak virus korona di dunia. Sejauh ini tercatat ada 9.172 kasus dengan angka kematian mencapai 463 sesuai data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kondisi genting itu membuat Pemerintah Italia secara resmi menghentikan sementara kompetisi sepak bola dan olahraga lain paling tidak hingga 3 April mendatang. Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) kemudian menyiapkan opsi jika Seri A tak bisa diteruskan.

Opsi pertama adalah menggelar play-off untuk menentukan juara, tim-tim yang lolos ke kompetisi Eropa, dan tiga klub yang terdegradasi. Sementara opsi kedua adalah tidak ada juara untuk musim 2019-2020.

Juga disiapkan pilihan ketiga dengan menetapkan klasemen saat ini sebagai klasemen akhir. Jika opsi ini yang diambil, maka Juventus bakal tampil sebagai juara, disusul Lazio, Inter Milan, dan Atalanta di posisi empat besar. Adapun Lecce, SPAL, dan Brescia harus turun kasta ke Seri B.

Kali terakhir Liga Italia tak punya juara adalah pada musim 2004-2005 ketika kasus Calciopoli merebak. Saat itu titel kampuan Juventus dicopot. Sementara penentuan juara lewat play-off terjadi pada 1964. Kala itu Bologna mengalahkan Inter Milan setelah menuntaskan musim dengan poin yang sama.

Keputusan FIGC didukung Mario Balotelli, striker Brescia. Dia ingin semua klub menghormati keputusan pemerintah terkait penangguhan kompetisi. “Uang tidak sebanding dengan nyawa kita,” tutur Balotelli. (rr)