blank
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Wonosobo tengah melakukan monitoring kenaikan harga kebutuhan pokok di Pasar Induk setempat. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO(SUARABARU.ID) – Asisten Setda Wonosobo Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sumaedi, SH MSi mengatakan stok atau persediaan bahan kebutuhan pokok (sembako) untuk masyarakat di Wonosobo masih dalam kondisi aman dan terkendali.

“Saat ini persediaan sembako di beberapa pasar tradisional masih cukup meski seiring merebaknya isu wabah virus corona (COVID-19) tersiar kabar terjadi upaya pemborongan sembako dari beberapa pihak yang akan memanfaatkan situasi,” katanya.

Sumaedi mengatakan hal itu, di sela-sela melakukan monitoring kenaikan harga sembako bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Wonosobo di Pasar Induk, Pasar Kertek dan Pasar Sapuran. Monitoring juga diikuti jajaran Satpol PP dan anggota TNI-Polri.

Kepala Bagian Perekonomian Setda Nuriyamah, Selasa (10/3), mengatakan operasi pasar yang biasanya digelar menjelang Ramadan, Idul Fitri dan perayaan natal ini, dilakukan di luar kebiasaan karena ada kekhawatiran masyarakat terkait kasus virus corona.

“Informasi virus corona sudah masuk ke Indonesia membikin masyarakat panik dan was-was. Sehingga sampai terjadi aksi borong sembako karena ada kekhawatiran ke depan akan ada kelangkaan bahan kebutuhan pokok untuk masyarakat di pasaran,” katanya.

Kenaikan Harga

Dampak virus corona yang sudah masuk Indonesia, tambahnya, mempengaruhi kenaikan harga kebutuhan pokok di pasaran karena muncul aksi beli sembako borongan oleh masyarakat. Karena itu, TPID turun ke lapangan untuk melakukan monitoring sembako ini.

“Kegiatan monitoring ini dilakukan untuk mengetahui apakah kenaikan harga sembako masih dalam kategori normal atau tidak. Selain itu, juga untuk memastikan persediaan sembako di pasaran untuk kebutuhan masyarakat masih tercukupi atau tidak,” imbuhnya.

Kepala Sub Bagian Perekonomian Suprapti SE menambahkan sasaran dari monitoring ini yakni masyarakat, pedagang eceran dan distributor (grosir). Secara umum sembako di pasaran mengalami kenaikan selama dua bulan terakhir ini.

“Gula pasir dari harga semula Rp 14.500 menjadi Rp 16.500.Harga telur Rp 25.000, minyak goreng kemasan sunco Rp 27.000, daging ayam ras Rp 32.000, bawang merah, bawang putih, kacang, cabe dan sayuran juga mengalami kenaikan harga variatif,” paparnya.

Sebaliknya, dalam dua pekan terakhir ini, imbuhnya, ada beberapa sembako yang mengalami penurunan harga yakni bawah putih dari Rp 60.000 turun Rp 45.000, bawang merah dari Rp 45.000 jadi Rp 35.000 dan cabe merah dari Rp 60.000 turun Rp 40.000.

Muharno Zarka/mm