Pakai Baju Adat Jawa, Ganjar Ajak Warga Jaga Lingkungan

1007
0
blank
TANAM POHON - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengenakan pakaian adat Jawa saat memulai geraklan penanaman 1.000 pohon di Pemalang. (foto: yusmiladi)

PEMALANG (SUARABARU.ID) – Datang mengenakan pakaian adat Jawa, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melangkahkan kaki menuju lokasi penanaman 1.000 pohon, di kaki bukit Banowati, Majalangu, Watukumpul, Pemalang.

Tidak ada kesan kaku saat dia memegang cangkul, dan langsung menanam pohon Cempaka yang juga sebagai pertanda dimulainya kegiatan penanaman 1.000 pohon.

“Saya berharap, semua masyarakat, selalu menjaga lingkungan sekitar. Tidak hanya sebagai tanda cinta pada tanah air kita, penanaman pohon juga sebagai sarana kita untuk tetap memelihara ketersediaan air bagi kehidupan kita bersama,” ungkap Ganjar Pranowo, penuh semangat di hadapan warga dan tamu undangan.

Selain harapannya tersebut, menurut Ganjar, alam adalah salah satu sumber penghasil udara dan air. Sebab itu, harus dijaga dan dirawat dengan baik. “Udara dan air itu kan dihasilkan oleh alam, makanya harus kita jaga bersama. Kalau tidak dijaga, kita sendiri yang akan rugi,” imbuhnya.

Di sela sela waktu saat sambutan, Ganjar Pranowo juga mengimbau para warga agar tidak terpengaruh berita hoaks tentang adanya Virus Corona (covid-19). Selalu hidup sehat, dan jangan takut akan adanya virus tersebut.

“Pola hidup sehat, gunakan masker bagi yang kurang sehat, jangan takut akan adanya corona, dan yang pasti jangan pernah percaya berita yang tak tentu kebenarannya akan penyebaran virus corona,” ungkapnya.

Sementara itu Bupati Pemalang Dr APH Junaidi SH MM mengatakan, di lokasi tersebut juga merupakan daerah rawan kekeringan. Dengan adanya kegiatan tersebut, setidaknya akan menjadi harapan baru bagi warga dan alam jika tiba saatnya musim kemarau.

“Tempat ini dikenal sebagai salah satu daerah yang rawan kekeringan dan keterbatasan air bersih. Untuk itulah harapan saya, kegiatan ini bisa menambah cadangan air bagi kehidupan warga sekitar,” katanya.

Yusmiladi-trs