blank
Kasat Reskrim Polres Magelang, AKP Hadi Handoko ( berjaket hitam, red) memperlihatkan barang bukti empat buah roda dan velg yang dicuri  DSW dari sebuah mobil yang terparkir di bengkel milik Danang Cahyo Wibowo. Foto: Suarabaru.Id/  Yon

blankMAGELANG, (SUARABARU.ID) Diduga  karena sakit hati, DSW  (33) warga Dusun Banyakan, Desa  Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang nekad mencuri empat  buah roda dan velg  yang terpasang di mobil  Peugeot. Mobil  yang dicuri keempat ban dan velgnya tersebut sedang berada di bengkel mobil milik Danang Cahyo Wibowo, tetangga tersangka.

“Namun,  pelaku salah sasaran. Bukan mobil milik saudaranya yang bernama Danang Cahyo Wibowo yang dipretheli, tetapi  milik Pradana Rahman S, yang  warga Dusun Bulurejo, Mertoyudan yang sedang diperbaiki di bengkel tersebut,” kata Kasat Reskrim Polres Magelang, AKP Hadi Handoko, Kamis (27/2).

Hadi Handoko mengatakan, peristiwa pencurian empat buah roda dan velg mobil tersebut  terjadi pada Jumat (21/2) lalu, dengan cara  mencopoti empat buah roda mobil yang masih terpasang di mobil sedan Peugeot yang diparkir di bengkel  tersebut.

Sebelum membongkar keempat roda tersebut, pelaku terlebih dulu mendongkrak, kemudian  diganjal dengan batu di   empat sisi baik depan maupun belakang.Setelah berhasil mengondol empat roda dan velg tersebut, pelaku mencoba menjualnya ke salah satu penjual roda dan velg di wilayah Yogyakarta.

Pemilik bengkel yang mengetahui mobil yang ada di bengkelnya tersebut hilang roda beserta velgnya, kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Mertoyudan. Dan dalam kurun waktu empat hari, petugas Satreskrim Polres Magelang berhasil meringkus pelaku.

“Kerugian materi atas tindak pidana  tersebut mencapai Rp 8 juta berupa empat roda mobil dan velg racing. Pelaku pun terancam dengan pasal 362 KUHP terkait pencurian dengan pidana hukuman penjara lima tahun,” katanya.

Sementara itu, pelaku DSW mengaku, dirinya nekad mencuri roda dan velg mobil tersebut karena sakit hati terhadap Danang Cahyo Wibowo yang juga pemilik bengkel mobil itu. Selain itu, aksi yang dilakukan dirinya tersebut bertujuan untuk  “ngerjain”, Danang yang masih ada hubungan saudara dengan dirinya.

“Saya cuma ingin ngerjai karena sakit hati. Saya sakit hati sama saudara saya, tapi salah sasaran. Mobil tersebut bukan milik Danang melainkan milik orang lain yang sedang diperbaiki di bengkelnya,” ujarnya.

Yon-trs