blank
Jenazah Ny Ayu Parinem, korban pembunuhan putra kandungnya, akhirnya diserahkan ke pihak keluarganya untuk dimakamkan. Pihak keluarga menolak tindakan outopsi.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Dono Heriyanto (30), tersangka pelaku pembunuh ibu kandungnya, dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Solo untuk menjalani pengobatan. Diindikasikan, pelaku tega berbuat sadis kepada ibunya, karena saat itu tengah kambuh sakit jiwanya dan bertindak di luar akal waras.

Bersamaan itu, jenazah korban yakni Ny Ayu Parinem (67), dimakamkan oleh pihak keluarganya. Pihak keluarga menyatakan secara tertulis, dapat menerima kejadian rajapati tersebut, dan menolak jenazah Ny Ayu Parinem dioutopsi.

Demikian dijelaskan Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing melalui Kasubag Humas Polres Iptu Suwondo, terkait penanganan terhadap kasus anak kandung tega membunuh ibunya di Dusun Pudak RT 3/RW 5, Desa dan Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri. Kasus ini dikategorikan sebagai tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan meninggalnya seseorang, sebagaimana diatur dalam Pasal 351 ayat 3 KUH Pidana.

blank
Polisi mengamankan tersangka pembunuh ibu kandungnya, untuk selanjutnya dibawa ke RSJ Solo. Ini dilakukan, karena diindikasikan pelaku menderita gangguan jiwa.

Dipukul Batu
Seperti pernah diberitakan, Ny Ayu Parinem ditemukan tewas tergeletak di lahan kebun setelah dianiaya oleh anak kandungnya, yakni Dono Heriyanto. Korban dilempar dan dipukul dengan batu. Kejadiannya berlangsung Sabtu pagi (22/2), di kebun tak tergarap (bera) milik Ny Yatiyem yang berlokasi tidak jauh dari rumah korban dan pelaku.

Sebelumnya, pelaku sempat mendatangi toko kelontong milik Hardono (48) untuk meminta rokok. Oleh Hardono, dia diberi rokok dan disuruh pulang. Tapi, pelaku tidak segera pulang, malah menuju ke tegalan atau ladang. Karena enggan pulang, pelaku didatangi Katno (47) yang menyuruhnya segera pulang. Namun pelaku menolak dan marah- marah dan akhirnya berkelahi dengan Katno.

Perkelahian ini berhasil dilerai oleh Hardono, dan saat itu Katno lari meninggalkan pelaku. Untuk selanjutnya, Katno, bekerja mencangkul di ladangnya. Namun tidak lama kemudian, datang ibu kandungnya untuk mengajak paksa agar pelaku mau pulang. ”Tak berselang lama, saya mendengar teriakan Parinem minta tolong,” ujar Katno kepada petugas.

blank
Petugas dibantu warga, mengevakuasi jenazah Ny Ayu Parinem dari kebun di Dusun Pudak, Desa dan Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri. Korban tewas dibunuh putra kandungnya.

Sakit Jiwa
Katno kemudian mencari pertolongan warga sekitar untuk bersama-sama mendatangi lokasi munculnya teriakan minta tolong tersebut. Betapa kagetnya, warga melihat tindakan sadis pelaku yang memukulkan batu kepada ibunya. Warga takut mendekat karena diancam oleh Dono. Polisi yang datang ke lokasi kejadian, sempat memberikan ancaman memakai todongan senjata api. Baru kemudian pelaku bersedia tiarap menyerah. Oleh warga pelaku diamankan dengan cara diikat tangan dan kakinya.

Indikasi bahwa Dono Heriyanto mengidap penyakit gila, dituturkan oleh para saksi dan tetangganya. Disebutkan, pelaku sudah sejak lama mengalami gangguan kejiwaan, bahkan sekitar Tahun 2016 pernah menganiaya ibu dan bapaknya, yang kemudian dibawa ke RSJ Solo. Diduga, dia tega membunuh ibu kandungnya tersebut, karena tengah dalam kondisi tidak waras atau tengah kambuh penyakit jiwanya.

Bambang Pur