blank
KERJAKAN TES: Ratusan pelamar dengan serius sedang mengerjakan tes CPNS di lingkungan Pemprov Jateng. Beberapa di antaranya, peserta datang dari luar daerah. Foto: dok/ist

BOYOLALI (SUARABARU.ID)– Ketersediaan formasi dan kemudahan akses informasi dalam penyelenggaraan seleksi CPNS di lingkungan kerja Pemprov Jateng, ternyata juga diincar warga dari luar daerah. Seperti yang terlihat pada seleksi CPNS di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, yang dilaksanakan pada Sabtu (22/2/2020) lalu,

Seorang CPNS asal Deli Serdang, Sumatera Utara, Lydia Silalahi mengaku, mendaftar untuk formasi sebagai guru biologi, di SMA Negeri Tayu, Kabupaten Pati. Dia bahkan telah melakukan survei terhadap sekolah yang dipilihnya.

BACA JUGA : Perlakuan Khusus untuk Ibu Hamil dan Disabilitas pada Tes CPNS

blank
Lydia Silalahi

”Saya aslinya Deli Serdang, tapi saat ini sedang ambil S2 di Bandung. Kemarin dari Bandung ke sini sendiri, naik bus. Saya pilih Jateng karena formasi yang tersedia dua sampai tiga untuk setiap formasi. Kalau daerah lain, seperti Jatim kan hanya satu. Di kampung halaman saya juga. Kalau di Bandung lokasi sekolahnya jauh,” tuturnya, yang ditemui usai mengerjakan soal tes CPNS.

Dia mengaku sudah dua kali mengikuti tes. Pertama kali dia ikut formasi di Deli Serdang pada tahun lalu. Tak berhasil, Lydia pun mengarahkan lamaran berkasnya ke Jateng. Lydia mengaku cukup puas dengan pelayanan selama proses tes di Boyolali. Selain ramah, menurutnya, banyak petugas yang responsif terhadap pertanyaannya.

”Saya baru pertama kali ke Boyolali. Sampai di sini langsung diarahkan panitia. Kemarin saya cari info lewat media sosial dan WA, juga cepat dibalas,” jelas Lydia.

Passing Grade

blank
Hesta Eka Yulita. Foto-foto: dok/ist

CPNS lain dari Yogyakarta, Hesta Eka Yulita (28) mengaku, sudah empat kali melamar CPNS di Jateng. Menurutnya, kemudahan dalam pengurusan administrasi calon pegawai negeri, menjadi alasannya.

”Saya memilih Jateng, karena menurut saya tidak ribet, simple, tinggal kirimkan berkas online tanpa berkas fisik. Kota yang dibutuhkan juga kota tidak pelosok-pelosok,” ujarnya.

Dia menyebut, kali ini dia melamar sebagai guru ekonomi di SMAN 8 Surakarta. Sebelumnya, Hesta pernah melamar PNS di berbagai kota lain di Jateng, namun masih gagal. Kali ini dia berharap bisa berhasil mengerjakan ujian dan dapat lolos ke tahap selanjutnya.

”Kalau kemarin kan passing grade-nya tinggi, sekarang agak diturunkan. Nah semoga bisa lolos SKD sampai SKB dan seterusnya. Seumpama bisa lolos, saya berencana pindah di Surakarta. Tapi saingannya sekitar 300 orang di posisi saya, sedangkan yang diambil satu saja,” ungkap Hesta.

Hery Priyono-Riyan