blank
Bupati Wonosobo Eko Purnomo SE MM yang juga Kamabicab Gerakan Pramuka Kwarcab Wonosobo meminta pembina pramuka cermat dalam menentukan jenis latihan pramuka. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID) – Bupati Wonosobo Eko Purnomo SE MM yang juga Kamabicab Gerakan Pramuka Kwarcab Wonosobo ini meminta kepada para pembina pramuka, termasuk para guru, untuk lebih waspada, cermat dan siap dalam menentukan setiap jenis latihan pramuka.

“Berkaca dari musibah yang menimpa siswa SMPN 1 Turi Sleman, yang tengah mengikuti kegiatan pramuka susur sungai di Sungai Sempor, yang berakibat meninggalnya beberapa siswa. Pengalaman miris tersebut jangan sampai terjadi di Wonosobo,” katanya.

Pembina pramuka, imbuhnya, harus menghitung dengan cermat dan teliti. Berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti BPBD dan TNI-POlri. Bahkan jika perlu memantau lewat info BMKG, bagaimana kondisi alam dan cuaca, cukup kondusif atau tidak.

“Apabila mau melakukan kegiatan kepanduan di luar ruang atau di alam bebas, mengingat cuaca saat ini tidak bisa diprediksi dan tergolong masih ekstrim, harus ekstra hati-hati. Jangan sampai siswa menjadi korban dalam kegiatan pramuka,” pintanya.

Menurut Eko, risiko latihan Pramuka di alam bebas sangat besar, apalagi saat musim seperti sekarang sehingga semua harus disiapkan dan dihitung dengan seksama agar tidak terjadi peristiwa serupa. “Bagi anggota pramuka belajar bagaimana hidup di alam, memang sangat diperlukan, tapi kalau kondisinya membahayakan, lebih baik ditunda. Perlu mendapat pendampingan dari instruktur yang tahu betul resiko bahaya di alam dan cara mengatasinya,” paparnya.

Semoga para pelajar, yang sedang menjalankan aktivitas sebagai seorang Praja Muda Karana, meninggal sebagai kusuma bangsa. Diampuni segala dosanya dan diterima segala amal ibadahnya oleh Sang Khaliq. Diberikan tempat terbaik di sisi-Nya.

Muharno Zarka-trs