blank

blank

Oleh Ida Musofiana

Lord Baden-Powell adalah pendiri organisasi kepramukaan sedunia yang lahir pada 22 Februari 1857 di London, Inggris. Baden-Powell adalah pensiunan Letnan Jenderal angkatan bersenjata Britania Raya.

Pada usia 52 tahun setelah pensiun, mengabdikan diri membangun gerakan Kepanduan Internasional. Organisasi tersebut berdiri pada tahun 1909 memiliki anggota 38 juta anggota di 217 negara dan teritori. Di Indonesia sekitar 18 juta orang menjadi anggotanya.

Tantangan yang dihadapi gerakan pramuka sangat berat. Dikarenakan kondisi Indonesia dan dunia saat ini penuh dengan konflik. Hilangnya rasa kesadaran mengelola perbedaan dengan tetap menghormati kemanusiaan (memanusiakan manusia), menipisnya relasi sosial, serta rendahnya tanggung jawab mengelola alam.

Kondisi dunia saat ini hampir mirip dengan situasi yang dialami Baden-Powell pada saat mendirikan Organisasi Kepanduan Dunia. Saat itu, Baden-Powell membangun masa depan kehidupan yang lebih baik melalui pendidikan bagi anak dan remaja. Beliau menanamkan keimanan, ketaqwaan, cinta alam dan sesama, perdamaian, persaudaraan global, serta tanggung jawab sosial.

Nilai-nilai ini masih relevan dengan solusi untuk mengatasi konflik peradaban saat ini diberbagai tempat di seluruh dunia. Dari dimensi filosofi, nilai, dan spirit Gerakan Pramuka masih sejalan dengan yang diajarkan oleh Bapak Pandu Dunia (Baden Powell).

Jiwa kepramukaan tidak hanya dalam keorganisasian. Akan tetapi, juga ada di pendidikan dan metode. Kebermanfaatan Gerakan Pramuka bagi tumbuh dan kembang anak perlu diisi dengan baik. Terkait buku-buku kepramukaan sangatlah banyak. Tai, sebagian besar tentang petunjuk. Masih belum menyentuh atau tampak mengenai buku kajian, kisah sukses, cerita tentang pengalaman dan eksplorasi.

Di era digital sekarang, justru sangat cocok dan sesuai ajaran Baden-Powell untuk mengambil slot dalam rangka mengisi tumbuh kembang anak melalui penumbuhan spirit, fisik, emosi, sosial, dan intelektual. Masyarakat digital sangat baik, Tetapi jika tidak diimbangi dengan slot-slot tersebut yang diajarkan Baden-Powell, dikhawatirkan anak-anak akan lemah dalam hal spirit, fisik, dan sosial. Individu yang antipati terhadap sesama akan subur jika rasa untuk bersosial terpasung dengan adanya keasyikan anak-anak dalam dunia digital.

Faedah Kegiatan Pramuka

Dari sekian banyak kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Ikut bergabung dalam kegiatan pramuka akan memberikan banyak manfaat/faedah. Banyaknya anggapan bahwa kegiatan pramuka itu ketinggalan zaman. Padahal kegiatan-kegiatan dalam pramuka secara tidak langsung akan membentuk anak untuk menjadi pribadi yang tangguh menghadapi tantangan di masa yang akan datang.

Ketika anak mengikuti kegiatan pramuka. Dia akan terdorong untuk belajar bertemu banyak orang, belajar hal baru, serta juga akan mengahadapi berbagai tantangan tanpa rasa takut dan dihakimi ketika melakukan kesalahan. Dikelilingi sesama anggota pramuka yang saling mendukung, menajdikan anak lebih berani, berempati dan percaya diri.

Dalam kegiatan pramuka tidak hanya menyenangkan dan mengandung edukasi (pendidikan). Akan tetapi, juga menekankan nilai disiplin dan tanggung jawab. Menurut The Scout Associations, “manfaat ikut pramuka bukan hanya akan mendukung pendidikan anak di sekolah, tapi juga menjadi kualitas pribadi yang penting agar bisa sukses dalam hidup dan karir di masa depan”.

Berbagai macam kegiatan dalam pramuka membuka banyak kesempatan bagi anak untuk berinteraksi dan bertemu dengan banyak orang baru dari berbagai macam latar belakang. Hal ini tentunya akan melatih anak untuk berani berpendapat, menyelesaikan konflik melalui diskusi, menghargai perbedaan pendapat, mengenali isyarat nonverbal, mengungkapkan emosi secara positif serta berbagai keterampilan positif lainnya yang mendukung perkembangan emosional dan sosialnya.

Kepemimpinan

Hasil studi yang dilakukan oleh Tufts University, menyatakan bahwa salah satu manfaat ikut pramuka bagi anak adalah besarnya kesempatan untuk megasah jiwa kepemimpinan (soul leadership) dalam berbagai kegiatan. Dengan hal tersebut anak bisa menjadi pemimpin yang baik di tempat kerja dan komunitasnya saat dewasa nantinya.

Kegiatan pramuka juga akan memberikan anak untuk belajar keterampilan hidup, bukan sekedar hanya belajar semaphore, membuat simbol, simpul atau mendirikan tenda saja. Untuk memperoleh tanda kecakapan khusus, anak juga harus menguasai berbagai hal penting dalam bidang sosial, kesehatan, perdamaian, lingkungan hidup dan seni. Dalam keanggotaan pramuka, anggota pramuka akan dilatih untuk menjalin hubungan sehat, hidup sehat, literasi keuangan, serta berkonstribusi melakukan hal-hal positif dalam kehidupan bermasyarakat.

Kegiatan pramuka menuntut anak untuk bergerak aktif dan banyak dilakukan di alam bebas. Hal ini sudah jelas sangat baik untuk kesehatan fisik anak. Dalam beraktivitas di alam bebas baik untuk kesehatan mata, pernafasan, otot dan juga jantung. Bukan hanya itu saja, saat anak ikut pramuka dia akan dilatih untuk berfikir kritis, berhitung cepat, melakukan observasi, dan berbagai latihan mental lainnya. Sudah barang tentu hal tersebut akan membantunya dalam berbagai area kehidupan di masa depan.

Ida Musofiana, S.H., M.H. Dosen Fakultas Hukum Unissula