blank
Dandim 0728 Wonogiri bersama rombongan, melalukan peninjauan ke lokasi rawan longsor, yakni ke Lingkungan Joho Kidul, Kelurahan Giriwono, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri.
WONOGIRI (SUARABARU.ID) –  Masyarakat bersama para pemangku kepentingan, diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam. Utamanya tanah longsor, banjir dan angin puting beliung, yang sering terjadi bersamaan dengan musim penghujan. Sementara itu, bencana longsor susulan dilaporkan terjadi di Lingkungan Banaran, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri Kota, Kabupaten Wonogiri.

Imbauan ini, Kamis (20/2), disampaikan Komandan Kodim (Dandim) 0728 Wonogiri Letkol (Inf) Imron Masyhadi SE, ketika mengunjungi Kelurahan Tangguh Bencana (Keltana) di Kelurahan Giriwono, Kecamatan Wonogiri Kota, Kabupaten Wonogiri. Ikut mendampingi Dandim, Pasiter Kapten (Inf) Moch Sambudi beserta para Danramil di jajaran Distrik 1.

Kunjungannnya ke Kelurahan Giriwono, bermaksud untuk melihat langkah antisipasi kesiapan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana pada musim penghujan sekarang ini. Dalam kesempatan tersebut, Dandim juga melakukan komunikasi secara langsung dengan para kader siaga bencana yang tergabung dalam Keltana di Kantor Kelurahan Giriwono.

blank
Lingkungan Joho Kidul, Kelurahan Giriwono, Kecamatan dan Kabupaten Wonogiri, merupakan lokasi rawan bencana tanah longsor. Banyak batu besar di lereng barat Gunung Gandul, berpotensi longsor mengancam pemukiman warga.

Minimalisir Korban
Hadir dalam kesempatan tersebut Camat Wonogiri Kota yang diwakili Sekretaris Camat (Sekcam) Agus Hariadi beserta Lurah dan perangkat Kelurahan Giriwono, berikut Ketua dan Anggota Keltana. Dandim berharap, dengan terbentuknya Keltana dapat meminimalisir terjadinya korban, baik yang berupa kerugian materi harta benda bahkan jiwa.

Dalam kesempatan itu, Dandim menyampaikan perlunya persiapan tentang pentingnya melakukan langkah antisipasi, sebelum terjadinya bencana. Terkait ini, hendaknya dilakukan sosialisasi peningkatan kewaspadaan menghadapi ancaman bencana, menyiapkan langkah evakuasi korban dan tempat untuk pengungsian. Juga penyiapan sarana-prasarana (sapras)  yang dibutuhkan dan pentingnya mengalokasikan penyiapan logistik. Kata Dandim, semua langkah persiapan antisipasi bencana ini, dapat dikoordinasikan melalui kerjasama dengan semua pihak.

Sekcam Wonogiri Kota, Agus Haryadi, menyatakan, telah melakukan langkah sinergitas kebersamaan dengan personel Babinsa, Bhabinkamtibmas, aparat desa serta tokoh pemuda dan tokoh masyarakat berikut para relawan siaga bencana dari institusi Keltana. ”Koordinasi dan jalinan komunikasi telah dilakukan dengan sangat baik,” jelasnya.

blank
Bencana tanah longsor susulan dilaporkan terjadi di Lingkungan Banaran, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Material longsorannya menimpa bangunan teras dan garasi mobil.

Tebing Ambrol
Dandim bersama rombongan dengan diantar oleh Sekcam Wonogiri dan Lurah Giriwono beserta perangkat desa, meninjau lokasi rawan bencana tanah longsor di Lingkungan Joho Kidul RT 3/RW 3, Kelurahan Giriwono. Ketua RT setempat, Tarmin, menjelaskan pada Tahun 2004 lalu di lokasi tersebut pernah terjadi bencana tanah longsor yang merusak rumah Paiman. Bangunan dapur milik Paiman, hancur dihantan material longsoran yang melorot dari tebing di sebelahnya.

Beserta rombongan, Dandim, juga mengunjungi Song Busiek yang berada di Lingkungan Joho Kidul, dan memberikan bantuan bibit tanaman vertiver (akar wangi) untuk mengantisipasi terjadinya bencana tanah longsor.

Sementara itu laporan menyusul dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, menyebutkan, bencana tanah longsor telah terjadi di Lingkungan Banaran RT 1/RW 10 Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri Kota. Kepala BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, tebing pekarangan Rasmidi ambrol dan material longsorannya menimpa bangunan teras rumah dan garasi mobil milik Ny Wiji. ”Tidak ada korban jiwa,” tegasnya.


Bambang Pur