blank
KUNJUNGAN: Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang, saat melakukan kunjungan lapangan ke Kawasan Kota Lama Semarang, Selasa (18/2/2020). Foto: hery priyono

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Beberapa anggota Komisi D DPRD Kota Semarang, melakukan tinjauan lapangan ke Kawasan Kota Lama, Selasa (18/2/2020). Anggota komisi seperti Anang Budi Utomo, Abdul Madjid, Swasti Aswagati, dan Umi Surotud Diniyah, berkeliling menggunakan golfcart, mengamati pengembangan Kawasan Kota Lama usai direvitalisasi.

Sejumlah titik lokasi yang dikunjungi di antaranya seperti Gedung Oudetrap, Semarang Kreatif Galeri, Rumah Akar Jalan Kepodang, Dream Museum Zone (DMZ), dan Galeri Industri Kreatif Semarang, yang ada di belakang Gereja Blendug.

BACA JUGA : Longsor Putuskan Akses ke Makam Keramat Rejenu

Selain melihat perkembangan Kawasan Kota Lama, rombongan Komisi D DPRD Kota Semarang juga menyambangi Anjungan Kota Semarang di Taman Mini Jawa Tengah PRPP (Grand Maerakaca).

”Kami melakukan kunjungan ke Kota Lama untuk mengetahui perkembangannya, setelah dilakukan revitalisasi. Apalagi revitalisasi ini mendapat anggaran dari Kementerian PU PR, sehingga kami ingin tahu progress-nya sampai mana,” kata Anang, di sela-sela kunjungan.

Lebih jauh, anggota dewan dari Fraksi Golkar itu menambahkan, dari komisi selanjutnya akan melakukan pembahasan terkait pengembangan destinasi Kota Lama. Semua perencanaan dan penganggarannya akan disesuaikan dengan kondisi sekarang.

”Dari hasil temuan, pemkot diharapkan ketegasannya, terutama pada beberapa bangunan yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya. Harus dijaga dan ada komunikasi dengan pemilik, terutama pemilik perorangan. Bila perlu mereka diberikan insentif pengurangan PBB,” jelas dia.

Selain memberikan saran dan masukan, anggota dewan juga mengapresiasi terobosan yang dilakukan Pemkot Semarang melalui Disbudpar, yang menggelar car free night setiap Jumat dan Sabtu malam di Kota Lama Semarang. Dengan adanya kegiatan itu, bisa memecah pusat keramaian yang biasanya terjadi di Kawasan Simpanglima, dan terbagi ke Kota Lama.

Tak hanya itu saja, Anang juga menyoroti soal masih kurangnya destinasi kuliner yang ada di Kawasan Kota Lama kala siang hari. Namun disisi lain, bagian Kota Lama masih terdapat beberapa bangunan PKL yang belum tertata dengan baik.

”Tadi ketemu rombongan pengunjung dari Solo, mereka mengeluh susah mencari kuliner saat siang hari. Padahal masih ada PKL yang bertebaran, nah ini yang ingin kita berdayakan. Di satu sisi mereka berjualan, sementara kita ingin ditata. Intinya kita berdayakan sebaik-baiknya, dan bukan dihilangkan. Ini akan jadi pembahasan kita di 2020,” tukas Anang.

Sementara itu, anggota dewan dari Fraksi Demokrat Swasti Aswagati menambahkan, masalah perparkiran yang terjadi di Kawasan Kota Lama memang harus secepatnya diselesaikan. Persoalan parkir dirasa masih belum maksimal, padahal dari animo masyarakat dan turis dari luar kota sangat besar, untuk datang ke Kawasan Kota Lama ini.

blank
GALERI: Sebagian anggota Komisi D DPRD Kota Semarang, saat mampir ke Galeri Industri Kreatif Semarang. Foto: hery priyono

Terbersih
”Terutama pada Jumat, Sabtu, dan Minggu. Lahan parkir harus bisa lebih maksimal menampung banyak kendaraan, nggak apa-apa parkirnya jauh tapi shuttle-nya bisa lebih sering. Ini jadi PR, akan kita bahas di 2020,” paparnya.

Terpisah, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Suryanto menjelaskan, pengembangan Kawasan Kota Lama untuk tahap I (pusat kawasan Kota Lama) telah berjalan, dan kini untuk tahap II (sekitaran Jembatan Berok) sudah dimulai di 2020.

”Intinya kami mengembangkan Kota Lama untuk destinasi wisatanya, kami mengisi dengan hiburan setiap Jumat dan Sabtu dibeberapa titik yang ditentukan. Yang mengisi dari komunitas yang ada di Kota Semarang, secara bergantian. Perkembangannya sendiri sangat signifikan, apalagi setelah Kota Semarang ditetapkan sebagai Kota Terbersih se-Asean,” ungkap Suryanto.

Sebagai catatan dia menambahkan, Kawasan Kota Lama berdasarkan data BPS 2019, berada di urutan kedua setelah Borobudur dengan jumlah tingkat kunjungan wisatawan sebanyak 3 jutaan lebih pengunjung, sepanjang 2019.

Hery Priyono-Riyan