Danramil 06/Kertek Larang Pelajar Terlibat Tawuran
Siswa-siswi SMP Negeri 3 Kertek ketika mengikuti kegiatan upacara bendera di sekolahnya. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Danramil 06/Kertek Kapten Inf Punidi melarang setiap pelajar terlibat dalam berbagai tindakan tawuran. Karena tindakan tawuran bisa membahayakan diri maupun orang lain. Setiap terjadi kasus tawuran pelajar akan memakan korban.

“Tugas seorang pelajar adalah belajar. Di sekolah pelajar harus menghormati guru dan menghargai teman. Di rumah anak harus patuh dan tunduk pada orang tua. Saling menyayangi dengan adik dan kakak. Ciptakan kerukunan di sekolah dan dirumah,” katanya.

Penegasan tersebut disampaikan Kapten Inf Punidi ketika melakukan kunjungan ke SMP Negeri 3 Kertek Wonosobo, yang terletak di Kelurahan Wringinanom Kertek. Dalam kunjungan tersebut Danramil 06/Kertek disambut seluruh keluarga sekolah.

Sebagai pelajar millenial, imbuhnya, punya tantangan yang sangat berat. Di era digital seperti ini, pelajar dituntut mengikuti perkembangan zaman. Jika sampai tidak menguasai tehnologi informasi, maka akan tergilas oleh zaman itu sendiri.

“Kemajuan tehnologi yang ada harus dimanfaatkan secara benar dan tepat. Jangan hanya memanfaatkan android hanya untuk main game. Kalaupun harus bermain e-sport atau aneka game lain harus yang punya nilai pendidikan yang bisa diambil manfaatnya,” tegas dia.

Kecanggihan tehnologi digital, tambahnya, musti diikuti dengan literasi tehnologi. Android dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Banyak sekali sumber belajar yang mudah dan praktis di internet atau e-library (perpustakaan digital).

Warga Sekolah

blank
Segenap guru dan karyawan SMP Negeri 3 Kertek foto bersama dengan jajaran Koramil 06/Kertek. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

Menurut Kapten Inf Punidi, sebagai warga sekolah, pelajar harus bisa mengikuti tata tertib yang ada di sekolah yang ditempati. Upacara bendera juga dapat dijadikan sebagai media untuk menanamkan nilai nasionalisme dan kebangsaan.

“Pelaksanaan upacara bendera yang digelar setiap hari Senin hendaknya jangan hanya bersifat seremonial dan rutinitas yang kurang bermakna. Gunakan kegiatan upacara dan Pramuka sebagai ajang untuk menempa diri lebih dewasa dan mandiri,” tandasnya.

Pihaknya mencontohkan, setiap bel berbunyi tanda masuk kelas mengikuti pelajaran, anak-anak tidak diperkenankan berkeliaran ke luar kelas. Kecuali kalau pada jam berikutnya harus pindah ruangan LAB atau pelajaran olah raga di lapangan.

“Jika pelajaran terakhir telah usai dan sudah tidak ada kepentingan lagi di sekolah, anak-anak harus segera pulang ke rumah. Jangan nongkrong dan bergerombol yang tidak berguna, yang justru hanya memancing perberbuatan yang negatif,” paparnya.

Kepala Sekolah SMP 3 Kertek Siti Alifah S Pd MM Pd mengapresiasi anggota TNI yang mau masuk ke sekolah. Dengan TNI masuk sekolah diharapkan bisa menginspirasi pelajar untuk punya kemampuan PBB yang baik dan kegiatan upacara yang sempurna.

“Melalui kelas inspirasi yang diisi langsung anggota TNI bisa memberikan peningkatan rasa disiplin dan nasionalisme kepada anak-anak di sekolah. Pendidikan karakter melalui pendidikan bela negara dan PBB sangat baik bagi anak sekolah,” tutupnya.

Muharno Zarka-Wahyu