blank
Anggota Snake Rescue menunjukkan ular kobra hasil perburuan yang dilakukan di kawasan lahan pertanian warga di belakang Pabrik Solar Park milik warga Taiwan di Sigug Kedalon Kalikajar Wonosobo. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID) – Sejumlah warga di wilayah Kalikajar bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam) setempat, Kepala BPBD Wonosobo, Ketua RPB Jogonegoro dan Komunitas Mamalia melakukan gropyokan sarang tawon dan ular kobra.

Camat Kalikajar Bambang Trie, Selasa (11/2), mengatakan perburuan sarang tawon dilakukan karena sebelumnya Sobari (88) warga Dusun Sigug Desa Kedalon Kecamatan Kalikajar Wonosobo disengat tawon di lahan milik Perhutani hingga pingsan.

“Karena kondisinya sempat kritis, korban dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Kertek untuk mendapat pertolongan. Di sekitar lahan Perhutani dan lahan pertanian di wilayah Kalikajar terdapat banyak sarang tawon yang bisa membahayakan warga sekitar,” katanya.

blank
Tim Forkompimcam Kalikajar, BPBD dan RPB Jogonegoro menunjukan hasil grobyokan sarang tawon di wilayah Kalikajar dan sekitarnya. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

Guna menghindari korban lain berjatuhan, tim Forkompimcam Kalikajar bersama BPBD, RPB Jogonegoro dan Pemerintah Desa Kedalon melakukan perburuan sarang tawon. Sebab, jika dibiarkan sarang tawon kian banyak dan bisa mengancam kesalamatan warga.

Perburuan sarang tawon dilakukan malam hari. Dari hasil grobyokan tersebut berhasil ditemukan 4 sarang tawon, tiga di antaranya berada di rumah warga dan satu sarang tawon menggantung di salah satu pohon di lahan pertanian warga.

“Dua sarang tawon  gagal dievakuasi karena sulitnya medan yang ada. Sarang  tawon berada di pohon yang cukup tinggi dan di medan yang sulit dijangkau. Perburuan sarang tawon ini sebagai tindak lanjut dari musyawarah bersama,” ujarnya.

Ular Kobra

Sementara itu, perburuan ular kobra dilakukan di areal perkebunan di wilayah Dusun Sigug Desa Kedalon, tepatnya di belakang Pabrik Solar Park milik salah satu warga Taiwan. Di lahan tersebut belakangan ini sering ditemukan ular kobra.

Kades Kedalon Agusmanto mengatakan ular kobra tersebut beranak-pinak karena pemilik pabrik yang hobi minum darah ular kobra membawa 10 bibit ular dari Kalimantan dan dilepas di sekitar lahan belakang pabrik. Ular kobra pun berkembang biak.

“Meski sudah dilakukan 8 tahun lalu, kini ular kobra terus bertambah. Keberadaan ular kobra di lahan warga sangat membahayakan. Karena belum lama ini ditemukan 8 kambing warga mati karena digigit ular kobra. Warga merasa resah dan takut,” katanya.

Bila terus dibiarkan, tambahnya, bukan tidak mungkin keberadaan ular kobra di lahan pertanian sangat membahayakan warga. Karena seminggu lalu warga yang tengah mencangkul menemukan dan berhasil membunuh enam ekor ular kobra yang sudah mulai besar.

“Saat ini ular kobra tidak hanya berada di lahan perhutani dan areal pertanian tapi sudah ada beberapa yang memasuki rumah warga setempat. Warga merasa khawatir bisa menjadi korban keganasan gigitan ular kobra. Harus ada upaya penyelamatan,” pintanya.

Dari hasil perburuan tim berhasil mengamankan lima ekor ular kobra dalam keadaan hidup. Ular tersebut selanjutnya diserahkan kepada tim snake rescue dari Komunitas Reptil Wonosobo dan Komunitas Animal Lovers Wonosobo Timur (ALWT) untuk dijinakkan.

Muharno Zarka-trs