blank
Ratusan peserta angkatan pertama berfoto bersama sebelum pelaksanaan diklat Satu Kepala Sekolah Satu Buku (Sakasabu) di Firdausia Ballroom, Kyriad Grandmaster Hotel, Senin (10/2/2020). Foto : Hana Eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan terus menggelorakan literasi di Kabupaten Grobogan. Setelah sebelumnya, Disdik bekerja sama dengan Asosiasi Guru Penulis Grobogan (AGPG) menggerakkan program Satu Guru Satu Buku (Sagusabu) dan Satu Siswa Satu Buku (Sasisabu), kepala sekolah tidak luput digerakkan dalam kegiatan literasi ini.

Bertempat di Firdausia Ballroom Kyriad Grandmaster Hotel, seluruh kepala sekolah mengikuti pendidikan dan latihan Satu Kepala Sekolah Satu Buku (Sakasabu), Senin (10/2/2020).

Diklat ini digelar bekerja sama dengan Asosiasi Guru Penulis Grobogan (AGPG) bekerja sama dengan Media Guru Indonesia didukung penuh Dinas Pendidikan Grobogan. Kegiatan ini dibagi ke dalam tiga angkatan yang berlangsung pada 10-15 Februari 2020.

Hadir dalam kegiatan ini, 865 kepala sekolah dari 19 kecamatan di Kabupaten Grobogan. Mereka terdiri dari kepala sekolah tingkat TK hingga SD. Selain itu, Kepala Dinas Pendidikan Amin Hidayat, Ketua AGPG Titiek Soertirahajoe, dan Asisten III Setda Grobogan, Muhammad Chanif.

Menurut Kadisdik Grobogan, Amin Hidayat, kegiatan ini program sakasabu ini digiatkan agar mereka mempunyai keaktifan di dunia kepenulisan. Di samping itu, kepala sekolah bisa menjadi teladan bagi para guru dan siswa yang berada di bawah kepimpinannya.

“Targetnya ada seribu judul buku. Saat ini baru ada 170 judul buku. Kemudian, kepala sekolah yang ikut dalam diklat ini ada 865 orang,” ujar Amin Hidayat.

Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala SMAN 1 Purwodadi ini menjelaskan, program ini diharapkan dapat mendorong kepala sekolah untuk menulis satu judul buku. Pihaknya mengungkapkan, mereka (kepala sekolah-red), dapat menulis buku tanpa mengganggu waktu pekerjaannya.

blank
Kepala Dinas Pendidikan, Amin Hidayat, berfoto bersama Asisten III Setda Grobogan, Muhammad Chanif, Ketua AGPG Titiek Soertirahajoe, usai melakukan launching Gerakan 1000 Penulis Grobogan, Tantangan Membaca Grobogan, serta launching Sertifikasi Gerakan Literasi Sekolah dan pembukaan Diklat Sakasabu. Foto : Hana Eswe.

“Setelah selesai sekolah, ada waktu luang dan kiranya itu bisa dipergunakan para kepala sekolah ini untuk menulis buku. Melalui diklat ini, saya juga berpesan agar para peserta fokus dan semangat dalam mengikuti diklat. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan tindakan nyata Dinas Pendidikan sebagai leading sektor dalam mewujudkan Grobogan sebagai kabupaten literasi,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Grobogan Sri Sumarni melalui Asisten III Setda Grobogan, Muhammad Chanif mengapresiasi adanya program ini. Pihaknya berharap, pada 2020 ini, workshop seperti ini lebih massif dengan target semua sekolah mulai PAUD, SD, dan SMP yang berjumlah 2.000 sekolah.

“Menulis bukanlah hal mustahil untuk kita lakukan. Kita belajar dan berlatih. Diklat Satu Kepala Sekolah Satu Buku ini adalah kegiatan mulia untuk melatih dan mencetak calon-calon penulis. Disdik bergerak cepat dengan menyelenggarakan workshop literasi, diklat Sagusabu, diklat Sasisabu, dan kini Sakasabu dengan menghadirkan narasumber nasional,” ujar Muhammad Chanif.

Sementara itu, Ketua AGPG, Titiek Soertirahajoe mengatakan, pihaknya membagi diklat ini ke dalam tiga angkatan. Angkatan pertama dimulai pada 10-11 Februari 2020 dengan peserta 299 orang. Dilanjutkan pada 12-13 Februari 2020 sebanyak 266 orang.

“Angkatan ketiga diadakan tanggal 14-15 Februari 2020 sebanyak 300 orang. Pembagian ke dalam tiga angkatan ini kami lakukan agar kegiatan bisa berjalan dengan kondusif dan representatif,” jelas Titiek.

Hana Eswe.