blank
Siswa Kelas 11 Jurusan Tata Busana SMKN 2 Jepara dilepas ikuti PKL.

 JEPARA(SUARABARU.ID) – Sebagai sekolah kejuruan, SMKN 2 Jepara terus berusaha untuk menyeleraskan ketrampilan peserta didiknya dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Baik   yang ada di daerah maupun luar daerah melalui program PKL bagi seluruh siswa kelas 11. Untuk pertama kali akan diterjunkan 69 siswa jurusan Tata Busana.  Hal tersebut diungkapkan Kepala SMKN 2 Jepara Subandi kepada SuaraBaru. Id Senin (3/2-2020) di ruang kerjanya.

blank
Drs Subandi, Kepala SMKN 2 Jepara

Sehubungan dengan hal tersebut SMKN 2 Jepara terus mengembangkan hubungan dengan dunia usaha dan dunia industri yang selaras dengan bidang kompetensi yang ada. “Harapan kami ketika siswa lulus nanti, mereka telah memiliki kompetensi yang diperlukan oleh dunia kerja. Disampng itu kami juga mendorong siswa untuk berani menjadi wira usaha mandiri,” ujar Subandi yang juga menjabat sebagai Ketua Derwan Pendidikan Kabupaten Jepara.

Hal lain yang tidak kalah penting menurut Subandi adalah penyelarasan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja. “Harapan kami SMKN 2 mampu menciptakan lulusan yang memiliki daya saing yang tinggi. Ini sangat penting sebab saat ini banyak Tenaga Kerja Asing yang mulai masuk ke daerah,” ungkap Subandi  yang juga menjadi Ketua Musyawarah Kepala Sekolah SMK Kabupaten Jepara.

Sementara itu menurut Ketua Jurusan Tata Busana SMKN 2 Jepara, Indria Mustika,  PKL di jurusan Tata Busana akan dibagi dalam 2 tahap. Tahap pertama akan dilakukan PKL di pabrik  garmen yaitu  PT Starcam Apparel di Batealit Jepara dari tanggal 3-28 Februari 20120. “ Sebelumnya  siswa telah mendapatkan pembekalan dari Bu Wiwik, HRD PT Starcam Apparel yang mencakup prosedur kerja dan peraturan yang berlaku di perusahaan,” ujar Indria Mustika yang juga menjadi Ketua Musyawarah Guru Tata Busana SMK Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Jepara.

blank
Siswa Jurusan Tata Busana SMKN 2 Jepara yang dilepas untuk mengikuti program PKL

PKL pada dunia industri ini menurut Indria Mustika, agar siswa mendapatkan kompetensi industri garmen, mulai dari persiapan bahan sampai packing serta pengalaman bekerja di dunia industri. “Pengalaman ini sangat penting, sebab sebagian siswa nantinya akan menjadi tenaga kerja di sektor ini. Harapan kami dengan bekal itu mereka memiliki daya saing dan siap bekerja,” ujar Indria Mustika.

Sedangkan PKL  tahap kedua yang akan dilaksanakan setelah semesteran dan  akan berlangsung selama 2 bulan. Namun tempatnya bukan di pabrik tetapi  di  usaha busana  yang memiliki pengalaman seperti di konveksi, modiste, tailor dan butik. “ PKL pada usaha busana ini diharapkan  para siswa akan memiliki pengalaman terkait dengan penyelesaian jahitan dan pelayanan prima pada konsumen. Disamping itu untuk  menumbuhkan jiwa wira usaha dibidang usaha busana, kreatifitas dan inovasi siswa” ungkap Indra Mustika.

 

Hadi Priyanto