blank
BERTANYA KE PEDAGANG: Wakil Wali Kota Surakarta, Achmad Purnomo selaku Ketua TPID (paling Kanan) bersama Kepala BI Perwakilan Solo, Bambang Pramono selaku Wakil Ketua TPID sedang menerima masukan kenaikan harga dari pedagang cabai di Pasar Legi. (suarabaru.id/Bagus Adji)

SOLO (SUARABARU.ID) – Kenaikan signifikan harga cabai rawit merah (sret) di Surakarta mendapatkan perhatian serius dari Pemkot Surakarta. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional, Rabu (29/1).

Tim dipimpin Ketua TPID Surakarta Achmad Purnomo didampingi Wakil Ketua Bambang Pramono dan pejabat instansi terkait ke Pasar Legi Solo. Tim juga menelisik pasokan bawang putih yang disebut-sebut cenderung menurun.

Sejumlah pedagang di Pasar Legi Solo menuturkan harga cabai rawit merah (sret) yang mencapai harga Rp80.000/kg. Peningkatan harga cabai berlangsung sejak empat hari sebelumnya yang ketika itu di kisaran Rp75.000. Untuk jenis cabai lain juga mengalami peningkatan harga meski tidak drastis.

Cabai merah besar dijual Rp50.000/kg, adapun pembelian dari distributor sebesar Rp 48.000/kg. Rawit hijau dijual Rp24.000/kg dari pembelian Rp22.000.-/kg.

“Pasokan komoditas berjalan lancer, meski terdapat gagal panen cabai merah di wilayah Sragen. Pasokan saat ini didatangkan dari Sumberlawang dan Jawa Timur.  Penyebab kenaikan harga cabai kami tidak mengetahui alasannya,” tutur Tarni (40) kepada tim TPID Surakarta.

Sawitri penjual bawang putih di Pasar Legi Solo kepada TPID menuturkan, harga komoditas yang dijualnya bisa dikatakan tetap. Untuk bawang putih jenis kating dijual Rp30.000/kg dan varietas cincao Rp26.000/kg.

Mencari Tahu

Ketua TPID Surakarta Achmad Purnomo mengakui, tingginya harga cabai utamanya untuk rawit merah. Pihaknya tengah mencari tahu penyebab kenaikan harga. Dari keterangan pedagang harga yang ada didapat  saat membeli di distributor.

Pedagang hanya menaikkan Rp 3.000 dari harga jual distributor. Selisih harga  itu merupakan keuntungan, biaya kuli dan penyusutan timbangan komoditas.

”Situasi harga dari petani dan pedagang talah kami ketahui. Untuk itu akan dilakukan penelusuran ke tingkat distributor. Langkah demikian diharapkan dapat mengetahui mengapa harga cabai mengalami kenaikan,” jelas Purnomo yang juga menjabat Wakil Walikota Surakarta.

Sementara itu Kepala Perwakilan BI Solo, Bambang Pramono selaku Wakil Ketua TPID mengatakan, cabai salah satu komoditas yang mengalami kenaikan harga secara signifikan. Sidak yang dilakukan guna mendapatkan jawaban terkait kenaikan harga cabai.

“Ini kan belum mendekati Ramadan, karena itu perlu dipastikan ketersediaan stok. Dikhawatirkan permintaan cabai meningkat menjelang Ramadan,“ jelas Bambang.

Disampaikan, TPID juga mewaspadai stok bawang putih. Pemenuhan kebutuhan bawang butih sebanyak 95 persen dipenuhi dari impor. Diperoleh informasi pasokan bawang putih di Solo yang semula mencapai 20 kontainer/bulan saat ini menurun menjadi empat kontainer/bulan.

TPID Surakarta juga akan berkirim surat ke TPI Pusat  guna mengantisipasi  kemungkinan berkurangnya pasokan bawang putih  mengingat di Tiongkok tengah direpotkan dengan merebaknya Novacorona Virus.

Bagus Adji/Lbc