blank
Kapolres AKBP Christian Tobing (kanan) bersama Dandim 0728 berikut jajaran perwira Polres dan Kodim 0728 serta pimpinan dinas isntansi, hadir menikmati jajan buah durian dan ngopi bareng.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Pemkab Wonogiri, Jumat (24/1), menggelar event jajan buah durian produk petani lokal, yang dikolaborasikan dengan ngopi bareng. Bahan biji kopinya, hasil panenan dari kebun petani Wonogiri. Bersamaan itu, juga digelar minum jamu tradsional, yang penyajiannya dikemas layaknya pelayanan di kafe.

Lokasi jajan durian dan ngopi bareng ini, digelar di dekat Tugu Ireng monumen penyimpanan pusaka Sambernyawa di depan Kantor Kecamatan Selogiri (6 Kilometer utara Kota Wonogiri). Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Wonogiri, Wahyu Widayati SE, MPd, menyatakan, event ini diagendakan menjadi kegiatan tahunan, utamanya pada setiap musim panen durian.

Hadir dalam acara ini, Bupati Joko Sutopo, Wakil Bupati Edy Santosa, Ketua Tim Penggerak PKK drh Verawati Joko Sutopo MSc, Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) Imron Masyhadi, Kapolres AKBP Christian Tobing, Kajari Agus Irawan Yustisianto SH, MH, Kepala Pengadilan Negeri (PN) Wonogiri Moch Istiadi SH, para pimpinan dinas dan instansi serta jajaran Forkompincam Selogiri.

blank
Bupati Joko Sutopo (berdiri kiri), menyampaikan sambutan pada acara pembukaan jajan buah durian dan ngopi bareng di Tugu Ireng Selogiri, Wonogiri.

Komoditas Ekspor
Tujuan digelarnya event ini, untuk membantu promosi dan pemasaran produk lokal petani, agar terangkat nilai jualnya dan terbuka transaksi penjualannya. Harapannya, agar peluang pasarnya makin terbuka yang tidak saja di pasar lokal, regional dan nasional, tapi diharapkan dapat menjadi komoditas ekspor ke luar negeri. ”Seperti komditas buah naga produk petani Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, kini pemasarannya sudah menembus Eropa dan Amerika,” jelas Wahyu Widayati.

Bersama itu, juga dibuka stand penjualan produk unggulan Wonogiri lainnya, seperti aneka produk biji dan bubuk kopi dalam beragam kemasan, roti dari bahan tepung gaplek, buah melon, buah naga dan semangka hasil budidaya tanaman organik. Pada stand lain, juga dijajakan bibit unggul durian, dan bibit aneka buah lainnya serta bermacam hasil pertanian.

Satu hal yang menggembirakan, ternyata Kabupaten Wonogiri memiliki potensi untuk mengembangkan perkebunan kopi, yang perlu digarap dengan baik. Beruntung, pada era revolusi industri 4.0 sekarang ini, banyak faktor yang mampu melambungkan kopi Wonogiri ke permukaan. Melalui jejaring media sosial (Medsos) maupun perniagaan model online, terbuka untuk memasarkan produk lokal menjadi go international. ”Termasuk produk lokal kopi Wonogiri, yang dibudidayakan penanamnya di sejumlah wilayah, ternyata lahannya memang memenuhi syarat bagi tumbuhnya tanaman kopi,” jelas Bupati.

blank
Ribuan buah durian dijajakan dalam event jajan durian dan ngopi bareng. Pengunjung pun berebut untuk memilihnya.

Era Modern
Kata Bupati, upaya mengedukasi petani menjadi langkah yang sangat penting, dalam memasuki era modern yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi. Sehingga strategi memajukan sektor pertanian, harus juga menyertakan penguasaan kemajuan teknologi, sebagai cara mempercepat pengembangan produksi dan mengakselerasi pemasarannya.

Bupati berharap, kegiatan seperti ini terus dikembangkan, agar menjadi bagian dalam upaya mengembangkan kesejahteraan masyarakat. Memberikan ruang bagi pengusaha muda, menciptakan iklim usaha yang sehat. Pemkab berupaya untuk memberikan dukungan berupa fasilitas dan sarana prasana (Sapras) yang dibutuhkan, sehingga terbentuk sinergi antara sektor pertanian, perkebunan, perdagangan, sebagai wujud hadirnya pemerintah dalam menjawab kebutuhan warga.

Dengan tata kelola yang baik, pengembangan pemasaran melalui upaya promosi yang gencar, akan memunculkan optimisme, bahwa setiap potensi di Kabupaten Wonogiri dapat dijadikan peluang untuk mewujudkan peningkatan kehidupan yang semakin baik.

Bambang Pur