blank
Dra Hj Linda Nursusila (kiri), menyerahkan bantuan dana beasiswa atau bantuan dana belajar dari YBMI, kepada para santri berprestasi yang tengah belajar menghafal Al Quran.

SOLO (SUARABARU.ID) – Setelah sebelumnya menyerahkan bantuan beasiswa kepada beberapa sekolah (madrasah), Rabu Pahing Tangggal 26 Jumadil Ula 1441 H atau Tanggal 22 Januari 2020, Yayasan Beasiswa Muslim Indonesia (YBMI) giliran memberikan bantuan beasiswa kepada peserta didik santri.

Bantuan belajar (beasantri) dari YBMI, diberikan kepada seluruh santri yang saat ini sedang belajar menghafal Al-Quran di Pondok Pesantren (Ponpes) Khutab Ibnu Umar, yang berlokasi di Ngemplak, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jateng. Para santri masing-masing memperoleh beasantri atau dana bantuan belajar sebesar Rp 500 ribu.

Penyerahan bantuan belajar ini, diterimakan langsung kepada para santriwan-santriwati, dengan disaksikan oleh pimpinan Ponpes, Robith Elbutuhi, SPd, beserta para ustadz/ustadzah. Penyerahan bantuan dilakukan oleh Pengurus YBMI, Dra Hj Linda Nur Susila, MM, dan Hj Endang Brotojoyo, SE, MM.

Santri Berprestasi

YBMI adalah yayasan yang bergerak di bidang sosial, yang didirikan pada tanggal 4 Desember Tahun 1989 oleh para dosen perguruan tinggi di Surakarta. Sejak berdiri sampai sekarang, sudah ribuan peserta didik yang diberikan bantuan dana belajar, utamanya peserta didik di bangku Sekolah Dasar (SD) dan SLTP di Soloraya. Dana bantuan yang diberikan kepada peserta didik, diperoleh dari donatur para dosen, yang sifatnya sukarela dan tidak mengikat. ”Bantuan beasiswa ini, diberikan kepada para peserta didik atau santri yang berprestasi,” terang Dr Anwar Hamdani, MM, MHum, selaku pendiri dan sekaligus menjabat sebagai Ketua YBMI.

Robith Elbutuhi, selaku pimpinan Ponpes Khutab Ibnu Umar, menjelaskan, Ponpesnya didirikan tiga tahun yang lalu, menempati lahan seluas 8 ribu Meter Persegi (M2), yang saat ini dalam proses pengembangan. ”Santri yang ada saat ini berusia 6 sd 9 tahun, dan sudah banyak yang hafal lebih dari lima juz,” tutur Robith Elbutuhi. Ditambahkan, banyak orang tua yang ingin memasukkan ke Ponpes Khutab Ibnu Umar, tetapi karena mengutamakan kualitas, maka penerimaan santri baru dilakukan secara selektif dan dibatasi jumlahnya. Tujuannya, agar Ponpes dapat memberikan pelayanan yang optimal dan efektif. Sementara ini, pembelajaran yang digunakan menganut sistem nyantri kalong, yaitu santri datang pada pagi hari sampai siang, dan sore pulang ke rumah masing-masing.

Bambang Pur