blank
Saat berkunjung, Ketua DPRD Kabupaten Blora, HM. Dasum SE, MMA (tengah),sempat berdialog dengan sejumlah bakul di Pasar Rakyat Banjarejo.  Foto : SB/Wahono

BLORA (SUARABARU.ID) – DPRD Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Selasa (21/1/2020), turun untuk mengecek Pasar Banjarejo yang dibangun dengan dana Rp 3,660 miliar.

Para wakil rakyat itu turun ke pasar yang dibiayai anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), karena informasinya akan diresmikan oleh pejabat Kementerian Perdagangan akhir Januari 2020 depan.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), HM. Dasum, didampingi Wakil Ketua Siswanto, mengunjungi pasar berjarak sekitar 23 kilometer dari kota sate, dan berdialog dengan sejumlah bakul.

Pasar Banjarejo ini dibangun melalui program tugas pembantuan (TP) APBN 2019 sebesar Rp 4 miliar dan telah  terealisasi dengan pagu fisik Rp. 3,773 miliar.

Diperoleh informasi, pemenang lelang PT. Remaja Mandiri Jaya Selaras Semarang, dengan harga lelang Rp 3,660 miliar dan masa kontrak kerja 90 hari, 27 September – 25 Desember 2019 lalu.

blank
Sejumlah bakul di Pasar Rakyat Banjarejo, Blora, mengeluhkan los tempat jualan terlalu kecil dan susah untuk menata dagangannya. Foto : SB/Wahono.

“Kami mengunjungi pasar rakyat Banjarejo, bukan untuk sidak tapi karena akan ada kunjungan dari Kementrian Perdagangan,” jelas HM. Dasum.

Pon dan Legi

Ketua DPRD dan rombongan melihat masih banyak los yang belum di tempati, namun sudah ada dalam daftar nama-nama yang akan menempatinya.

“Pasar sudah dibangun bagus, los-los dasaran yang kosong agar segera ditempati biar jadi ramai,” pesan Dasum.

Terpisah, Siswanto, wakil ketua DPRD Blora menambahkan, selama ini Pasar Banjarejo hanya ada kegiatan jual beli pada pasaran Pon dan Legi, diluar hari itu sepi aktivitas.

Namun dengan dibangunya pasar rakyat baru ini, DPRD berharap akan ada perubahan aktivitas menjadi pasar harian, tidak hanya pada Pon dan Legi saja.

“Sebelumnya, Pasar Banjarejo hanya ada kegiatan tiap Pon dan Legi, dengan dibangunya pasar ini nanti menjadi pasar rakyat harian,” kata Siswanto.

Rukmini (61), salah satu bakul lama di pasar itu mengaku senang tempatnya kini bersih, namun mengeluhkan los baru lebih kecil dari sebelumnya.

“Kecil sekali, tidak seperti milik saya dulu, jadi repot  saya akan menata dagangan,” kata wanita berputra tiga itu.

Wahono-trs