blank
ANTUSIAS: Ganjar (tengah pakai helm), disambut antusias ratusan pengunjung festival. Foto: Hana Eswe

GROBOGAN (SUARABARU.ID)– Gubernur Jateng Ganjar Pranowo terkejut, saat mendengar harga jual satu porsi nasi pager yang hanya berkisar dari Rp 2.500 – Rp 4.000 saja. Hal itu diketahuinya, pada saat Ganjar mendatangi lokasi Festival Sego Pager, di Halaman Perumahan Citra Indah, Desa Bugel, Kecamatan Godong, Minggu (19/1/2020).

Kedatangan Ganjar yang didampingi Bupati Grobogan Sri Sumarni, disambut meriah masyarakat. Dengan menggunakan sepeda onthel menempuh jarak kurang lebih 53 kilometer dari Semarang, Ganjar bersama istrinya, Siti Atikoh, menyapa masyarakat Kabupaten Grobogan yang hadir dalam festival itu.

BACA JUGA : Polres Grobogan Sosialisasikan Penerimaan Calon Anggota Polri SIPSS

Dalam kesempatan itu, Ganjar meminta seorang pembeli nasi pager ke dekat panggung festival. Dia menanyakan harga satu porsi nasi pager dan apa saja isi dari sego pager ini. Saat menerima penjelasan dari para pembeli, Ganjar terkejut, karena harga jual nasi pager ini relatif sangat murah.

”Saya tadi bersepeda menempuh jarak Semarang-Godong 53 kilometer, hanya untuk mendatangi Festival Sego Pager ini. Saya mengapresiasi kepada panitia penyelenggara yang sudah menampilkan kuliner khas dari kampung yang hebat. Tentunya nasi pager ini bisa menjadi kuliner yang sangat hebat. Ini tadi harganya segitu, isinya apa saja? Apa jangan-jangan cuma daun pisang saja,” ujar Ganjar disambut tawa pengunjung.

blank
PENUH: Stan nasi pager dipenuhi para pengunjung. Salah satunya, stan milik Sri.

Namun setelah diberikan penjelasan dari warga, kalau harga makanan khas Godong yang biasa dipergunakan untuk sarapan ini, memang sangat murah. Dengan menggunakan pincuk daun pisang dilengkapi lauk berupa gorengan, peyek dan sate keong.

”Yang membedakan ini adalah uyah gorengnya. Uyah goreng itu kelapa yang diparut, kemudian disangrai sehingga rasanya asin-asin gurih,” jelas seorang warga, saat ditanyai Ganjar Pranowo.

Lebih Modern
Menurut Ganjar, pelestarian kuliner ini harus dilakukan terus-menerus. Bahkan Ganjar berharap, ke depan nasi pager ini bisa dikemas lebih modern, agar bisa disantap masyarakat di seluruh Tanah Air atau bahkan di seluruh dunia.

blank
LESEHAN: Setelah mengantre, sekelompok anak muda ini duduk santai secara lesehan, sambil menikmati nasi pager. Foto: hana eswe

”Saya berharap nasi pager ini bisa jadi salah satu ikon kuliner Nusantara. Saya juga berharap ke depan bisa dikemas secara modern, tentunya itu nanti ikut menaikkan pendapatan pedagang nasi pager. Siapa pun yang terlibat di sini, tolong ceritakan dengan video satu menit saja. Ceritakan bagaimana rasa nasi pager, apa saja isinya dan cara memasaknya bagaimana,” harap Ganjar.

Acara Festival Sego Pager ini dilaksanakan dalam rangka HUT ke-2 Car Free Night Godong. Selain perkenalan kuliner nasi pager ini, juga dilaksanakan jalan sehat yang dibuka langsung Bupati Grobogan Sri Sumarni, senam bersama, musik spesial, pergelaran tari tradisional dan juga gelar donor darah.

Hana Eswe/Riyan