blank
Direktur Utama PD BPR Bank Pasar Kudus Nataria Ika Praseyawati . foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Pasar Kabupaten Kudus, akhirnya bisa mencetak laba di periode tahun 2019. Kondisi ini cukup menggembirakan mengingat tahun sebelumnya, bank plat merah ini nyaris kolaps akibat tingginya angka kredit macet.

Direktur Utama PD BPR Bank Pasar Kudus Nataria Ika Praseyawati membenarkan soal laba BPR Bank Pasar Kudus selama 2019 itu. Menurutnya, laba kotor bank yang dipimpinnya sudah mencapai angka Rp 1 miliar lebih.  Dari jumlah itu, laba bersih yang dicetak mencapai Rp 760,1 juta.

“Untuk mendapatkan laba sebesar itu, kami memang harus bekerja keras karena sebelumnya ada permasalahan kredit macet,” kata Nataria, Jumat (17/1).

Nataria mengakui, PD Bank Pasar memang nyaris mengalami persoalan lantaran kredit macet di tahun-tahun sebelumnya. Tak hanya itu, kondisi kesehatan PD Bank Pasar juga terus merosot tersebut juga sempat membuat banyak nasabah menarik uang secara besar-besaran.

“Kami sempat mengalami persoalan serius ketika itu. Di sisi lain ada kredit macet, sementara di sisi lain uang nasabah juga ditarik secara besar-besaran,”tandasnya.

Namun demikian, dengan kerja keras semua jajarannya, kata Nataria, persoalan tersebut sedikit demi sedikit mulai bisa teratasi. Kredit-kredit yang semula bermasalah, mulai bisa diselesaikan sehingga kesehatan PD Bank Pasar Kudus mulai membaik.

“Meski nilai NPL kami saat ini masih tinggi, tapi kesehatan sudah mulai baik dan kini bisa cetak laba. Selain itu, lanjut dia, tingkat rasio kredit bermasalah juga berhasil diturunkan menjadi lebih rendah,”ujarnya.

Disinggung apakah kredit macet tersebut muncul dari nasabah kalangan politisi, Nataria membantahnya. Menurutnya, kredit macet dari nasabah politisi prosentasenya tidak terlalu signifikan.  “Justru banyak dari pihak lain,”tandasnya.

Sementara, Kabag Perekonomian Setda Kudus, Dwi Agung  Hartono mengungkapkan, catatan laba PD Bank Pasar sebesar Rp760,1 juta merupakan peningkatan dibandingkan dengan catatan tahun sebelumnya yang hanya Rp409 juta.

“Dengan dasar tersebut, kinerja PD BPR Bank Pasar Kudus selama 2019 memang meningkat,”kata Agung.

Nyaris Kolaps

Ia mengakui PD Bank Pasar Kudus sempat menghadapi permasalahan kredit macet, namun saat ini berhasil diselesaikan sehingga bisa membukukan laba dengan peningkatan 85,84 persen. Laba yang diperoleh tersebut, kata dia, merupakan laba sebelum duadit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP).

“Saat terjadi masalah, setiap hari kami harus bekerja keras dengan berkoordinasi dengan direksi untuk menyelesaikan persoalan itu. Sebab, jangan sampai PD Bank Pasar mendapat sanksi menjadi di bawah pengawasan BI,”ujarnya.

Agar kasus kredit macet tidak terulang, kata dia, analis kreditnya harus lebih ketat dalam menerapkan prinsip kehati-hatian.

Ketika terjadi permasalahan kredit, katanya, bisa berdampak pada perolehan laba yang seharusnya lebih besar digunakan untuk pencadangan kerugian karena adanya kredit bermasalah.

Disinggung kinerja Perusda lainnya, kata Agung, pihaknya kini masih menunggu laporan perusahaan daerah lainnya, seperti PDAM Kudus, Perusahaan Daerah (PD) Percetakan dan PD Apotek hingga sekarang, pihak perusahaan belum melaporkan. “Dimungkinkan pekan ini sudah ada laporannya semua,” ujarnya.

Tm/Ab